#5 Delusi
Maaf ... aku menangis lagi, ya aku menangis lagi malam ini, umm... hanya terbawa suasana, aku sedang menonton film drama dan masuk pada krusial scene dan aku menangis begitu saja, dan ya kubiarkan air mataku mengalir sesaat. Tapi dadaku tidak sesak kali ini, sudah kubilang aku hanya terbawa suasana.
Jadi, aku pernah membaca kutipan seseorang dalam facebooknya, kurang lebih dia bilang 'dunia ini memang tidak adil, karena dunia bukan tempat keadilan, surga dan neraka lah tempat yang paling adil', kurasa dia benar dunia ini bukanlah tempat untuk sebuah keadilan, tapi entahlah aku masih berharap sedikit keadilan dalam hidupku, apakah itu naif?
Baiklah aku tak akan berharap banyak, dengan segala ketidakpedulianku kupikir aku pantas mendapatkan yang telah kudapatkan, baiklah aku coba terima itu tidak terlalu menyakitkan menurut, ya kau tahu 'aku yang tidak peduli'. Aku tidak akan menyalahkan siapapun, tidak dia, tidak mereka, tidak diriku sendiri. Tapi kini, disini aku mencoba untuk peduli, dan lihat apa kudapatkan ... umm, tidak lebih baik. Lalu sekali lagi aku coba terima dan tidak menyalahkan siapapun atau apapun.
Aku menyayangi diriku sendiri. Setidaknya itu hal terbaik yang dapat kulakukan untuk diriku sendiri. Tapi tidak sesederhana itu, harus ada orang lain yang terlibat, dan memang aku menginginkan mereka tersenyum bersamaku, ya mereka yang selama ini selalu bersamaku. Aku ... aku benci melalukan ini, semakin dewasa semakin kuat benteng yang terbentuk, sungguh ini bukan keinginanku, aku benci tak bisa mengungkapkannya. Maaf.
Sebenarnya, aku tidak suka film drama, entah mengapa tetap kutonton. Kau tahu, drama dalam hidup itu sungguh menyebalkan, kau benar-benar harus menghilangkan drama dalam hidupmu, sebagai gantinya kau bisa menonton film drama setidaknya kau akan menikmati sebuah drama dalam film. Kau akan menikmatinya, meresapinya, dan kemudian akan menyadari suatu hal. Suatu hal yang tidak kau sadari dalam hidupmu, bahkan jika hidupmu penuh dengan drama.
Iya, Kak. Dunia ini memang bukan tempat keadilan. Tapi manusia diberi sifat untuk adil. Ya tinggal nentuin langkah sih, mau tetap bertindak adil atau nggak. Karena keadilan seringkali bentuknya tidak seimbang. tak harus sama.
BalasHapusKarena untuk adil, kadang seseorang harus menangis perih dan orang lain tertawa lepas. Menangis karena sudah banyak mendapat kebahagiaan tanpa disyukuri, dan tertawa lepas setelah sekian lama tak pernah absen air mata. Eh, gitu nggak sih?
terima kasih kak Haw, kata-katanya melengkapi. Saya pikir juga begitu "Menangis karena sudah banyak mendapat kebahagiaan tanpa disyukuri, dan tertawa lepas setelah sekian lama tak pernah absen air mata."
Hapus