the lakes where all the poets went to die

Satu alasan saya tertarik mengikuti serial original Netflix D.P. alias Deserter Pursuit adalah Jung Hae In yang berperan sebagai polisi militer, Ahn Jun Ho. Lalu berakhir menyukai ketiga tokoh sentral dalam serial ini; Sersan Park Beom Go, Kopral Han Ho Yeol dan Prajurit Ahn Jun Ho. Setelah saya menonton beberapa film dan drama Korea Selatan yang mengangkat isu sosial membuat saya berpikir menjadi warga Korea Selatan (jika nasibnya tidak terlalu beruntung) haruslah benar-benar kuat menjaga kewarasan. Hidup sebagai perempuan terasa berat karena budaya patriarki yang hampir selalu menyudutkan dan tidak menghargai perempuan baik di keluarga maupun di dunia kerja, belum lagi standar kecantikan yang absurd. Hidup sebagai laki-laki harus mengabdi pada negara selama 2 tahun di satuan militer, bukan kehidupan militernya yang bisa bikin gila tapi budaya senioritas yang bobrok, khususnya di satuan militer yang disorot dalam serial D.P. ini. Kehidupan militer yang setiap hari harus latihan fisik...

  That day Irene asked, “Over there. Those things that look like marshmallows. Whay are they called?” . . . Anyway, is it still fine write something here? I want write something but since I dedicate this blog for my “interesting life moment” (and a few shitpost, of course) but turn out nothing “fun” happen for these past years. So, there is nothing interesting to write about. I’m barely living my life well, however so far I think I managed to survived the second wave of the pandemic in this country. Tidak bisa menulis lebih dari itu dalam bahasa Inggris walaupun sebenarnya ingin. Jadi, saya akan mulai cerita tentang drama yang baru saja saya selesaikan dan sangat ingin saya bicarakan … yah, tidak ada lagi yang menarik untuk ditulis selain film dan drama yang sudah saya tonton.   Drama Korea When the Weather Is Fine atau I’ll Go to You When the Weather is Nice menjadi drama yang paling saya nikmati. Drama underrated memang, ratting nya rendah karena memang tipe...

Salah satu dorama musim dingin 2020 yang saya tonton adalah Shiranakute Ii Koto atau Off The Record. Pertama lihat poster dan judulnya saya kira ceritanya tentang detektif dan kisah misteri, ternyata bukan. Drama ini menceritakan tentang seorang jurnalis majalah mingguan yang mencari tahu siapa ayah biologisnya. Ada misterinya memang tapi tetap aja baiknya jangan langsung menilai dari judul dan posternya. Makabe Kate adalah jurnalis yang gigih dalam memburu berita, dan tulisannya selalu menjadi trending topik. Suatu ketika ibunya, Makabe Anna yang seorang pembawa acara dilarikan ke rumah sakit. Sesaat sebelum meninggal ibunya bilang kalau ayah Kate adalah Keanu Reeves. Perkataan terakhir ibunya malah membuat Kate penasaran dan mau mencari tahu siapa ayahnya, karena sulit dipercaya kalau dia adalah anak Keanu Reeves. Sampai di sini saya mulai menduga bahwa ceritanya akan seputar pencarian identitas ayahnya, tapi ternyata salah lagi. Dari episode pertama saja sudah ketahuan siapa ayahnya...

source Malam di saat masih mengalami block writer, dengan rasa penasaran mengikuti sosok dengan cahaya korek api di tangannya dalam kabut yang cukup tebal, sampai saat kabutnya hilang dan mendapati berada di tengah kota yang asing, semuanya tampak tua dan ketinggalan jaman. Lalu dalam kebingungan berlari dengan seseorang berpakaian laki-laki kasual yang ternyata adalah seorang gadis, kemudian berhenti di persimpangan dan melipir ke pojok dinding sebuah toko, dengan kode yang sangat membingungkan kami mulai berciuman. Itu adalah cuplikan scene dalam drama Korea Chicago Typewriter episode 3, maaf gue gak bisa menggambarkannya lebih detail dan indah, karena kalo bisa, lebih baik gue buat cerita masterpiece sendiri daripada menulis ulang cerita orang lain. Tapi untuk cerita ini gue rela berusaha menuliskannya dengan rinci. Satu lagi film drama yang membuat gue menemukan cinta pada pandangan pertama. Adalah Seo Hwi Young, karakter yang langsung gue simpan di hati saat pertam...

Source Beberapa waktu yang lalu gue melihat teman di fb yang men-share tentang serial drama terbaru Death Note di tahun 2015 ini. First at all, yang gue perhatiin pemeran L, agak kecewa karena yang jadi L bukan Kenichi Matsuyama lagi, yang jadi Light pun juga gak terlalu pas di mata gue, apalagi yang jadi Misa, menurut gue jauh lebih baik diperankan oleh Erika Toda dalam film Death Note di tahun 2006 walaupun masih kurang centil gitu. Kalau tentang jalan ceritanya dilihat dari sinopsisnya sih gak jauh beda.