Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

Rayakan Kegelisahan Hari Ini

Gambar
Akhir-akhir ini yang membuat saya tetap ingin menjalani hidup adalah rasa lapar. Bagi saya rasanya krisis sudah di depan gang yang hanya beberapa langkah saja akan sampai, perasaan pesimis sangat mendominasi. Tapi hari ini saya masih bisa bersyukur karena masih bekerja dan masih akan mendapat gaji untuk beberapa bulan ke depan (semoga saja). Konsekuensinya saya masih harus keluar rumah setiap hari tentu saja untuk bekerja, kabar baiknya beberapa perusahaan di gedung tempat saya bekerja sudah menerapkan bekerja dari rumah untuk pegawainya sehingga gedung menjadi sepi dan saya tidak berpapasan dengan banyak orang. Yah, saking pesimisnya saya anggap ini kabar baik. Sebenarnya ini saat yang tepat untuk menyerah saja dengan kehidupan, setelah rencana dan harapan akan masa depan yang saya tuju mulai terlihat samar jalannya. Tapi saya memilih bertahan karena rasa lapar. Jujur saja saya tidak ingin mati dalam waktu dekat ini, tidak dalam situasi ini, tidak karena penyakit pandemi ini.

Ada ada saja

Waktu SD dulu cita-cita ingin jadi pelukis, lalu berubah ingin jadi penjahit, ketika SMP sudah mengerti desain busana lalu ingin jadi fashion designer. Ketika di SMK sudah mulai suram nggak tau minatnya apa, dan hanya ingin sekolah di Jepang, sampai mencari info Monbukagakusho, lalu kepikiran buat belajar design interior. Kalau sekarang mah rasanya ingin berternak saja di suatu desa di lembah Swedia. Ternak domba, yang di sela-sela harinya diisi dengan merajut di depan perapian. Hhh... kalau badan lagi panas ada-ada saja mikirnya. Badan yang tiba-tiba panas dan sakit tenggorokan beneran bikin parno di situasi saat ini, sudah terpikir hal-hal buruk saja. Kalo besok pagi masih panas atau ada gejala batuk-batuk akan ke rumah sakit dan segera menulis surat wasiat yang isinya password dan pin dan catatan hutang piutang... Bukankah lebih baik tidur ya, daripada overthinking dan menuliskannya (¬_¬)