Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

Berlalu Seperti Angin

Pagi ini gue bangun dengan perasaan yang ringan. Baru tersadar betapa merindukan udara pagi yang sejuk, kasur yang nyaman, selimut yang hangat, suara sibuk di dapur, dan gemercik air di kamar mandi. Rindu yang seharusnya segera gue bayar, tapi sejenak gue berpikir, ternyata rindu tidak semenyiksa yang dibayangkan, membuat gue tetap teringat dan bersyukur, pagi ini tetap menyenangkan dengan rasa rindu yang terasa manis. Malam sebelumnya tertidur dengan rasa kantuk yang membuat tidur nyenyak di atas kasur yang nyaman, di dalam selimut yang hangat, lalu paginya terbangun dengan perasaan ringan dan tersenyum menyambut pagi yang sejuk dan sunyi. Gue menyukainya. Lalu samar-samar terdengar kegaduhan orang-orang yang sibuk menyambut pergantian tahun. Oh, ini sudah di penghujung tahun, sementara gue masih nyaman di dalam selimut yang hangat dan berbisik, “Merasa tua, dan harus sedikit lebih dewasa lagi …” Iya, sedikit aja, lebih baik pelan-pelan menikmati hidup yang semakin cepat be

Cicak, Mood Swing dan Semoga Jadi Lebih Baik

[1] Kejatuhan cicak itu pertanda sial. Gini, bukannya gue meyakini hal-hal semacam itu, tapi dalam waktu dekat ini udah dua kali cicak jatuh tepat di hadapan gue. Gak jatuh di badan gue, sih, tapi langsung jatuh di lantai. Entah kenapa gue langsung ingat sama mitos-mitos semacam ini, yang katanya kalau kejatuhan cicak di anggota tubuh itu pertanda buruk. Harusnya gue gak perlu mikirin dan biasa aja, toh itu cicak jatuhnya di lantai, gak di badan gue, tapi akhir-akhir ini gue sering melewati hari-hari yang menyebalkan, dan gak tau kenapa langsung keingetan sama mitos cicak itu. [2] Akhir-akhir ini gue gak bisa mengendalikan mood swing gue, yang mana udah termasuk ekstrim (bagi gue). Untuk gue yang biasanya bodo amatan sama hal-hal yang secara gak langsung ganggu gue, yang biasanya santai dan gak terlalu mikirin hal-hal remeh, yang biasanya selow aja sama orang yang ngeselin tapi gak ngerugiin gue, tapi akhir-akhir ini gue ngerasa jadi sensitif dan sering uring-uringan gak jelas.

Jejak [2]

Gambar
Cerita sebelumnya . . . Seratus meter dari Taman Ismail Marzuki ada sebuah kedai Piza yang sudah masuk bulan ke sebelas dari pertama kali dibuka, tempat yang cukup berpotensi untuk sebuah kedai makan. Karenanya dari hari ke hari selalu ada perkembangan meski sedikit, orang-orang yang bekerja di kedai ini cukup tangguh menjaga semangat bekerja setiap harinya. Tapi malam ini di beranda lantai tiga kedai ini, Pras sedang ingin bermuram setelah mengobrol dengan ibunya di Semarang lewat telepon beberapa menit yang lalu. “Hoy, ngopo koe nglamun? Pras menoleh ke arah sumber suara yang tidak lain adalah temannya, Fathur, memberi senyum masam dan kembali menatap pohon dalam kegelapan. Fathur duduk di sebelah Pras dan ikut menatap ke arah kegelapan. “Tadi ibu telepon, Fat. Masih kuatir sama keadaan mbak Galuh. Aku yo kuatir karo mbak Galuh tapi lebih kuatir karo ibu.” “Belum move on, ya,  mbakyumu?” Mencoba mencairkan suasana Fathur berusaha untuk menggoda temannya y

Perang Yang Dinantikan di IRF

Gambar
Di dunia ini perang adalah hal paling dikecam dan paling tidak disukai oleh manusia yang memiliki rasa keperimanusiaan, meski begitu perang akan selalu ada dan kedamaian dunia hanya akan menjadi utopia semata. Tapi ada satu perang yang sangat ditunggu-tunggu oleh mereka para pecinta buku, yaitu . . . Book war . Book war atau bisa diartikan perang buku, bukan perang dengan mengunakan senjata buku tapi kegiatan tukar-menukar buku dengan sistim rebutan. Kegiatan ini sangat dinantikan oleh mereka yang suka baca buku soalnya kita bisa aja mendapatkan buku incaran yang langka hanya dengan menukarnya dengan buku kita yang sudah dibaca (atau buku yang belom dibaca tapi gak tertarik buat membacanya). Di Jakarta, kegiatan book war ini biasanya ada di acara Festival Pembaca Indonesia atau IRF (Indonesia Readers Festival), selain book war ada book swap juga, sama aja, sih, tukar buku juga tapi book swap agak santai karena gak rebutan. Biasanya di sepanjang acara IRF, teman