Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

ReLIFE

Gambar
Gimana perasaanmu jika sedang berada di titik rendah dalam hidup, habis keluar dari pekerjaan, melamar kerja ditolak terus, tapi demi gengsi tetap hang out bareng teman-teman meski uang udah lembaran terakhir, lelah memikirkan hidup, lalu di malam perjalanan pulang dihadang oleh   Yudai Chiba yang dengan semangat langsung memprospek kamu untuk menjadi subjek penelitiannya layaknya sales obat? Kalo gue pasti senenglah, gila … ketemu Yudai Chiba gitu. . . . Bukan mau ngomongin sales obat, ini tentang film live action ReLIFE , meski Yudai Chiba di sini rasanya malah jadi kayak sales obat, ahahaha. ReLIFE merupakan film live action adaptasi dari manga yang berjudul ReLIFE juga karya So Yayoi. Seperti biasa gue gak ngikutin manganya. Tapi sebelumnya gue pernah diceritain sama seorang teman tentang animenya, dan jadi tertarik. Tapi karena lagi malas nonton anime (lebih tepatnya malas download atau streaming, hehe) terus pas tau ada live actionnya, ya udah langsung nont

IJAP QABUL di Puncak. Sah!

Gambar
Alhamdulillah … Akhirnya gue sah ikut ijap qabul. Hah?!! Ng … anu … bukan ijap qabul di acara nikahan gitu. Kalo itu mah butuh seseorang sebagai pendamping, sementara gue, calonnya aja belom keliatan. Yaah. Nah, yang mau gue ceritain di sini itu ijap qabul acaranya Jalan Pendaki. Iya, Jalan Pendaki yang ngehits itu, buat yang belom tau cari aja di google ‘blog jalan pendaki’. Nama acaranya IJAP QABUL yang kalo dibedah kata-katanya jadi ‘Ikut Japen Qarena Butuh Liburan’. Sampai di sini ada yang sudah merasa kesal dan tertipu? Tahan. Masih ada yang lebih ngeselin lagi. Tunggu aja. Terus kenapa gue bisa-bisanya ikut sama komunitas Japen itu? Ya Karena gue butuh liburan lah, tagline-nya aja ikut karena butuh liburan. Kalo butuh uang kerja, ya, gengs. Sebelumnya maap nih, yak, ini jadi semacam postingan kadaluarsa karena baru gue tulis, tapi sayang juga kalo gak diabadikan, rasanya gue gak mau melupakan kenang-kenangan bareng anak-anak Japen yang super ini. Meski se

Time Travel dengan Lagu

Gambar
Source Masa lalu adalah kejadian yang sudah lewat dan tak dapat diubah. Gue mau ngomongin kenangan masa lalu, nih. Jadi maap aja kalo agak melankolis. Mungkin ada yang mau ikut berpartisipasi, bisa disiapkan playlist lagu-lagu lama yang dahulu sering didengerin, biar teringat lagi kenangan-kenangan terkait lagu yang terputar. Bagi beberapa orang mungkin masa lalu bukan untuk disimpan dan dikenang, tapi nyatanya beberapa kejadian dan suasana di masa lalu secara gak sengaja tersimpan salah satunya pada sebuah lagu dan bikin kita ingat ketika mendengar lagu-lagu itu lagi. Ada yang kayak gini? Gue sih, iya. Ada lagu yang sengaja gue putar berulang-ulang pada moment tertentu, tujuannya memang supaya gue inget dulu pernah melewati masa-masa itu, ketika dikemudian hari gue dengerin lagu itu lagi. Kenangan lainnya tersimpan gitu aja pas gue lagi dengerin sebuah lagu. Lalu dengan ajaibnya, setelah bertahun-tahun saat gue lagi santai dan dengerin lagi koleksi lagu-lagu

#ChitChatNN : Air dan Api

Gambar
Anniversary , identik dengan harapan dan kebahagiaan. Harapan? Entah kenapa, bagi gue, itu cuma kayak mesin waktu yang membawa duka. Untuk orang yang terlanjur dihancurkan harapannya, itu gak akan berarti apa-apa. Ada yang bilang,”Kita itu beda, gak akan pernah bisa bersama.” Wait, what ? Menurut gue, untuk bisa bersama, gak harus selalu sama. Yang artinya, berbeda itu bukan menjadi halangan untuk bersama. Misal: kamu yang suka mengalah, dia yang berbuat ulah. Atau, kamu yang selalu memaafkan, dia yang selalu berbuat kesalahan. Bersama itu berarti, mau secara bersama-sama berjuang untuk perasaan yang sama. Cinta. Selalu menjadi alasan kenapa orang rela melakukan segalanya. Gue pernah punya satu cerita, suatu hari, perempuan moody bertemu dengan laki-laki yang keras kepala. Lalu, suatu hari juga, laki-laki itu menyerah. Menurutnya, mereka tidak bisa bersama. Dengan alasan berbeda. Menurut perempuan, tidak, mereka bisa melewati masa-masa sulit it

Doing Nothing at Nakama Fest

Gambar
Dua minggu yang lalu gue diajak buat ikut gabung di komunitas Conan Fans Club dalam acara Nakama Festival di Ecopark Ancol. Gue yang bukan fans Conan tetap aja menerima ajakan itu, karena satu, gue belom ada rencana pas weekend, dua, gratis... tinggal masuk aja. Gue gak pernah nolak gratisan. Pas sampai di lokasi ekspektasi gue langsung terbangun tinggi, melihat tempat acaranya yang megah dan prestise untuk sekelas festival Jepang yang kayaknya baru kali pertama ini diadakan. Tapi mengingat harga tiket masuknya, ya, wajarlah. Yang bikin "wah" lagi adalah guest starnya itu Do As Infinity. Wah! Tapi dipikir-pikir bisa nonton Do As Infinity langsung dan area festival yang nyaman, harga segitu kok, murah banget, ya. Dekorasi tempatnya itu serius keren dan tertata sangat rapi (awalnya), di area indoor nyaman banget, di area outdoor yang luaaas banget walaupun panas tapi dekorasi lampion dan banner-banner Nakama sungguh meyakinkan. Di indoor isinya, di lantai atas area