Postingan

Menampilkan postingan dengan label cuma curhatan

udara panas di bulan Mei

Gambar
Saya kembali lagi ke blog ini, blog yang nggak akan pernah saya lupakan karena sudah menjadi rumah bagiku, yang mau tidak mau yaa.. menerimaku apapun kondisiku, apapun ceritaku. Sudah lima bulan sejak postingan terakhir, tapi untuk sebuah postingan cerita tentang diriku sudah lama sekali. Kupikir tidak akan bercerita tentang diriku sendiri lagi di sini, nyatanya nggak, saya masih merasa harus menuliskannya di sini, rasanya tidak cukup hanya menyampaikan ke telinga sahabat. Ini sudah bulan Mei, sudah jarang hujan dan cuacanya sangat panas. Hari-hari  di akhir pekan ketika sedang terbaring di lantai saat udaranya sangat panas sepanjang hari, saya mulai mengenang kembali perjalanan-perjalanan mendaki gunung di masa lalu. Betapa menyenangkan juga melelahkan, tapi setidaknya udaranya dingin dan saat itu bisa mengobrol dengan teman-teman untuk menghangatkan suasana. Saya benar-benar merindukan perjalanan mendaki gunung, dan sepertinya saya merindukan diri saya yang melankolis menulis k...

Rencana Sebelum Hujan

Gambar
Beberapa bulan terakhir emak selalu protes kalau saya cerita habis pergi ke mana-mana sendirian, beliau khawatir dan selalu meminta (dan memaksa) saya buat mengajak teman apalagi kalau pergi sampai malam. Cukup mengherankan mengingat dulu beliau selo saja ketika saya pulang jam dua pagi sendirian naik ojeg sehabis dari perjalanan mendaki gunung. Apakah beliau baru menyadari bahwa anak perempuan satu-satunya ini sangat imut dan polos sehingga rawan dibohongi dan dimanipulasi? Selain alasan tidak punya teman yang selalu bisa, mau dan siap untuk ajakan random , terkadang saya lebih nyaman pergi sendiri karena bisa lebih cepat, tidak perlu negosiasi, dan tentu saja tidak perlu memikirkan bahan obrolan. Meski memang kadang saya merasa agak takut karena memiliki tampang bocah dan tampang seperti orang bingung ini benar-benar sasaran empuk bagi orang yang berniat jahat. Bicara tentang pergi sendirian, Sabtu kemarin saya pergi ke Bogor untuk menghadiri sebuah workshop sendirian, da...

Rekap Dini Hari

Keheningan di sepertiga malam memang agaknya puitis sekali, saat-saat seperti itu ingin rasanya berdialog dengan Neko kun, kucing yang suka tiba-tiba muncul di jendela kamar saya, jika didiamkan ia akan turun ke kasur, menatap saya, mengeong, lalu keluar kamar menuju pintu depan, mengeong-ngeong bermaksud memanggil saya dan meminta dibukakan pintu, rupanya ia ingin keluar. Kadang saya bukakan pintu sambil tertawa dan berterima kasih karena sudah dikunjungi, kadang saya misuh-misuh kenapa masuk dan cuma ngerjain orang untuk bukain pintu depan. Tapi hanya ada hening juga tidak terlalu buruk, bisa untuk bermonolog ria, sesaat saya pecah keheningan dengan alunan Tangan Hampa Kaki Telanjang dari Tiga Pagi, lalu mulai mengingat-ingat obrolan saya dengan beberapa teman. Sabtu lalu saya meminta waktu seorang teman lama untuk sekedar berdialog, awalnya saya niatkan untuk berdiskusi ringan tentang akuntansi dan keuangan, tapi malah berakhir dengan keluhan hidup yang sebenarnya itu-itu saj...

Jauh Kangen, Dekat Berantem

Gambar
source Mungkin banyak orang pernah mengalami masalah ketika jauh dari seseorang merasa rindu tapi jika bertemu dan tinggal bersama jadi sebal dan sering berantem, mungkin dengan teman, mungkin dengan kekasih, kebanyakan kasus dengan saudara. Itulah masalah saya dengan mas saya (kakak kandung laki-laki saya). Karena orang tua saya hanya memiliki dua anak yaitu saya dan mas saya, otomatis saya hanya punya satu orang sekutu sekaligus musuh, saya bersyukur hanya perlu fokus dengan satu orang. Masa kecil kami kurang lebih sama seperti kebanyakan orang, kami main bersama, bercanda sampai salah satunya menangis atau kesal, kami berantem setiap ada kesempatan dan memperebutkan apapun yang bisa diperebutkan. Masa kecil yang seru, terima kasih, mas. Belakangan saya jadi sering memikirkannya. Hubungan kami gak lagi seakrab dulu karena satu dan lain hal, apalagi setelah orang tua kembali ke kampung halaman untuk menikmati masa pensiun yang kemudian saya memutuskan untuk tinggal di k...

Berenang-renang Ke-sepian

Pagi tadi gue terbangun dari tidur dan langsung kepikiran kolam renang, gue pengen berenang. Itu salah satu alasan kenapa gue bercita-cita mau pindah ke apartemen, biar kalo bangun tidur dan dalam mood pengen berenang ya udah, tinggal turun aja terus berenang, kalo bisa langsung terjun dari jendela kamar. Terus pagi tadi gue langsung chat temen sambil masih ngucek-ngucek mata bersihin belek, gue chat ngajakin berenang saat itu juga dan langsung dijawab “Oke. Mumpung belom mandi”  ((Mumpung belom mandi)) Dan dalam waktu 20 menit dia udah sampe di depan kos gue dengan motornya dan kami langsung berangkat. Dan kami belom mandi. Di jalan gue mikir, enak yak punya temen kayak temen gue ini yang kalo diajakin tuh oke-oke aja langsung jalan, tipe-tipe “one call away person” gitu (in my case its “one text away person”) Gak, deh, itu mah gue yang cuma jadi “one call away person”, *lalu samar-samar terdengar lagu One Call Away-nya Charlie Puth. Ha ha ha. Kalo temen gue i...

Berlalu Seperti Angin

Pagi ini gue bangun dengan perasaan yang ringan. Baru tersadar betapa merindukan udara pagi yang sejuk, kasur yang nyaman, selimut yang hangat, suara sibuk di dapur, dan gemercik air di kamar mandi. Rindu yang seharusnya segera gue bayar, tapi sejenak gue berpikir, ternyata rindu tidak semenyiksa yang dibayangkan, membuat gue tetap teringat dan bersyukur, pagi ini tetap menyenangkan dengan rasa rindu yang terasa manis. Malam sebelumnya tertidur dengan rasa kantuk yang membuat tidur nyenyak di atas kasur yang nyaman, di dalam selimut yang hangat, lalu paginya terbangun dengan perasaan ringan dan tersenyum menyambut pagi yang sejuk dan sunyi. Gue menyukainya. Lalu samar-samar terdengar kegaduhan orang-orang yang sibuk menyambut pergantian tahun. Oh, ini sudah di penghujung tahun, sementara gue masih nyaman di dalam selimut yang hangat dan berbisik, “Merasa tua, dan harus sedikit lebih dewasa lagi …” Iya, sedikit aja, lebih baik pelan-pelan menikmati hidup yang semakin cepat be...

Cicak, Mood Swing dan Semoga Jadi Lebih Baik

[1] Kejatuhan cicak itu pertanda sial. Gini, bukannya gue meyakini hal-hal semacam itu, tapi dalam waktu dekat ini udah dua kali cicak jatuh tepat di hadapan gue. Gak jatuh di badan gue, sih, tapi langsung jatuh di lantai. Entah kenapa gue langsung ingat sama mitos-mitos semacam ini, yang katanya kalau kejatuhan cicak di anggota tubuh itu pertanda buruk. Harusnya gue gak perlu mikirin dan biasa aja, toh itu cicak jatuhnya di lantai, gak di badan gue, tapi akhir-akhir ini gue sering melewati hari-hari yang menyebalkan, dan gak tau kenapa langsung keingetan sama mitos cicak itu. [2] Akhir-akhir ini gue gak bisa mengendalikan mood swing gue, yang mana udah termasuk ekstrim (bagi gue). Untuk gue yang biasanya bodo amatan sama hal-hal yang secara gak langsung ganggu gue, yang biasanya santai dan gak terlalu mikirin hal-hal remeh, yang biasanya selow aja sama orang yang ngeselin tapi gak ngerugiin gue, tapi akhir-akhir ini gue ngerasa jadi sensitif dan sering uring-uringan gak jelas. ...

Kenapa susah bilang "gak" ?

Gue adalah orang yang gak banyak omong, dan lebih sering to the point. Kata orang-orang yang kenal gue, gue itu pelit suara tapi kalo udah ngomong suka nyelekit. Bagi mereka nyelekit, bagi gue itu fakta, so ... sorry I'm not sorry. Apakah hanya gue yang merasa kalo sebagian besar orang banyak omong, omong kosong ? Terlalu banyak kasih alasan yang gak dibutuhkan. Gue sering, sering banget di situasi nanya pada beberapa orang (mostly in chat grup) pertanyaan yang cuma butuh jawaban "ya" atau "gak", tapi yang gue dapet malah pertanyaan dan pertanyaan, yang lebih parah sih, gak direspon, sedih. Gue juga sering ngajak hang out, dan gue cuma butuh jawaban "ayo" atau "gak" tapi yang gue dapetin malah pernyataan-pernyataan gantung mereka. Seolah-olah mereka ingin ikut tapi lagi mempertimbangkan hal lain. Oh, please! Nih, gue kasih tau, ya, kalo lu dapet ajakan dari gue, lu cuma perlu jawab "ayo, gue ikut" atau "pas, gue gak i...

Perhatian Tak Terduga

Gambar
Taqabbalallahu minna wa minkum siyamana wa siyaminkum taqaballahu ya kariim Selamat Hari Raya Idul Fitri 1438 H Mohon dimaafkan jika ada salah-salah kata yang terketik di blog ini ya, teman-teman. Semoga di hari kemenangan ini kita mendapat banyak keberkahan. Selamat berkumpul dengan keluarga, dan jangan pura-pura khilaf ngabisin opor dan rendang, ingat target diet. source Alhamdulillah di hari lebaran ini gue masih bisa santai-santai, bisa ngeblog, soalnya di kampung gue di desa Sidomulyo lebarannya itu besok, hari ini cuma shalat Ied habis itu lanjut masak-masak lagi buat besok (terus gue malah leyeh-leyeh bukannya bantuin masak :p). Alibi gue sih, karena habis menempuh perjalanan jauh, sungguh mudik itu capek, lelah fisik dan psikis. Ah, ngomong-ngomong mudik, gue mau cerita, jadi gini . . . Setelah buka puasa dan beres makan gue langsung berangkat, sebelumnya gue mampir dulu ke indomart buat beli onigiri. Gue masuk indomart langsung ambil onigiri satu terus a...

Aku Tidak Mau Hidup Seribu Tahun Lagi, Karena Kalau Tak Sembahyang Tak Ada Gunanya

Gambar
Aku yakin tak satupun orang yang bercita-cita ingin hidup selama seribu tahun, tapi bisa-bisanya kamu berkelakar ingin hidup seribu tahun dan menyia-nyiakannya dengan memenuhi nafsu impulsifmu itu. Bahkan aku mengenal seseorang (hanya dari tulisan dan sejarah) yang mengimani kata-kata dari seorang filsuf Yunani, lalu dengan santainya dia menulis di buku hariannya, bahagialah mereka yang mati muda. Entahlah itu menjadi cita-citanya atau bukan, tapi itulah akhir dari hidupnya, bahagia persis seperti yang ditulisnya di buku hariannya itu. Seorang idealis sejati yang hidupnya selalu resah dan terus memikirkan nilai kebenaran hidup sebagai manusia, namun bisa sangat melankolis saat ingat akan kematian. Seperti salah satu puisi yang ditulisnya, “Tapi aku ingin mati di sisimu, manisku. Setelah kita bosan hidup dan terus bertanya. Tentang tujuan hidup yang tak satu setan pun tahu.”  Ah, benar, hidup ini terasa bosan jika tak ada tujuan. Apa tujuanmu beberapa waktu ke depan? Lu...

Anak Ingusan

Gambar
Setelah misuh-misuh gak jelas seharian akhirnya gue bisa memposisikan diri berbaring di kasur dengan nyaman, walau masih terus bersin tanpa henti. Gue bersin-bersin dari seminggu yang lalu semenjak sampai di kampung halaman, dan sampai sekarang belom sembuh juga. Gue pikir waktu itu cuma reaksi adaptasi dengan udara di kampung halaman ternyata gue pilek beneran.  Gue bukan tipe orang masokis tapi terlihatnya kok ya gitu. Begitu sampai di kampung gue belom cukup istirahat setelah perjalanan jauh, udah langsung sibuk ke sana ke mari ngikutin semua acara yang ada di rumah sana. Mana gak kebagian kasur dan kamar, jadi gue tidur cuma beralasan kasur lantai tipis (sempet juga cuma beralasan tikar) . . . dingin . . . Bahkan kemarin pun pas sampai di Depok, setelah 16 jam duduk-yang-dipaksain-manis di bis, gue mampir ke rumah cuma buat mandi doang terus langsung berangkat ke kantor. Capek? gak usah ditanya. Gara-gara bisnya lelet perhitungan gue jadi meleset, pokoknya gue ga...

Coba Pikirkan

Akhir-akhir ini kepala gue rasanya penuh, seperti ada pikiran yang gak bisa dicerna atau mungkin gue yang gak mau memikirkannya, entahlah. Bingung juga, sebenarnya apa sih yang jadi beban pikiran gue, padahal gak punya utang di bank, cicilan kredit motor gak punya, gak punya masalah sama orang lain, sama pacar juga nggak . . . ya, punya pacar juga nggak, sis.  Hidup gue tuh damai gak ada drama, harusnya gak ada beban pikiranlah, iya kan? Tapi percayalah sedamai apapun hidup, pasti, pasti ada masalah yang muncul, kalau gak ada masalah yang muncul, ya itulah masalahnya . . . Hari ini gue bisa bahagia karena mendapatkan pagi yang tenang dan damai, hal yang sangat jarang bisa gue dapatkan di lingkungan rumah ini. Pagi gue damai tanpa ada teriakan nyaring anak kecil atau suara sumbang ibu-ibu yang curhat gak kebagian sayuran segar. Pagi gue sempurna, tapi itu hanya sementara.  Gue harus banget dengerin curharan hati seorang ibu yang lagi pusing memikirkan biaya...

Curhatan Akhir Bulan dan Trik Bertahan dengan Gaji Bulanan

Gambar
Apalagi curhatan di akhir bulan para karyawan swasta biasa kayak gue gini kalau bukan gaji yang belum juga ditransfer? Selain kenangan mantan yang selalu hadir dan gebetan yang gak juga peka, ya. Gue prihatin, abis denger curhatan teman yang lagi kesulitan keuangan dan lagi kebingungan untuk survive sampai akhir bulan. Maka dari itu gue buat postingan ini buat ikutan curhat dan berbagi trik cara bertahan dengan gaji pas-pasan ala gue. Yang males baca curhatan gue bisa langsung skip ke bagian triknya. Teman-teman kantor udah nanya gue terus, kapan kita gajian? dari seminggu yang lalu. Guys , udahlah, seperti yang kita tau, kita gajian di awal bulan, jadi gak usah ngiri kalau orang-orang kantor sebelah udah senyum berseri-seri karena udah gajian duluan.  source Gue gak pusing-pusing amat, sih, tiap akhir bulan, walaupun memang gaji sebelumnya udah habis sebelum gaji selanjutnya di transfer. Senggaknya gue masih bisa bertahan dengan uang recehan dari kembali...

Terapi

Gambar
Lumayan lama blog ini tak tersentuh semenjak postingan terakhir, padahal banyak hal yang harus diketik dan diposting malah berakhir menjadi draf. Bukannya sibuk, sebenarnya ada lah waktu untuk sekedar blogging, bukannya malas juga, hanya sedikit .. bosan. Kenyataannya sesuka apapun seseorang terhadap suatu kegiatan, pasti ada titik dimana seseorang itu merasa bosan dengan apa yang dilakukannya. Gue sebagai tipe golongan darah B memang cenderung cepat bosan, ya, cepat bersemangat tapi cepat bosan juga. Itulah kenapa gue selalu mencari alternatif kegiatan, berusaha mencoba hal-hal baru, cenderung labil dan suka ikut-ikutan orang, itu semua supaya gue merasa tetap hidup.

chit chat

Gambar
Assalamu’alaikum, (Berhubung bulan Ramadhan jadi lebih agamis) Sebelumnya, selamat menjalankan ibadah puasa ya bagi yang menjalankan. Bagi yang tidak, selamat bermain 'seek and hide' di siang hari, cari rumah makan yang buka, lalu bersembunyi sambil makan, hehe.

Ceroboh!

Gambar
Hari minggu kemarin matahari bersinar dengan semangatnya yang membara. Hari yang cerah buat santai-santai di bawah pohon rindang sambil makan es potong, *sedep banget khayalannya*. Realita : Di tengah teriknya matahari gue dalam perjalanan pulang, panas banget bikin kepala gue sakit. Beberapa hari ini gue agak kurang semangat, gak ada hal yang menarik dilakukan. Sebenernya di angan-angan mau coba mulai bikin kostum baru, tapi karena mesin jahitnya ngadat ya udah gak tau lagi mau ngapain, daripada gak ada kerjaan jadi gue lanjut ngestalk gebetan lagi deh *bener-bener kurang kerjaan*.