Samar lalu Menghilang
Aku masih di sini
Diam memperhatikan penuh arti
Tersenyum kala tatap bertemu
Menyambut sehangat sebisaku
Yang dulu datang membawa ceria
Yang dulu pernah dekat dan mesra
Perlahan menjauh menjadi bayang-bayang
Bayang-bayang samar yang bisa saja segera menghilang
Ingin ku mempertanyakan, mengapa hanya singgah jika
sudah membangun rasa?
Mengapa tetap tinggal jika harus pergi?
Mengapa pergi jika bisa tinggal?
Lalu apa itu persahabatan sejati?
Tidak ada, itu hanya paradoks
Hanya singgah, membangun rasa, perlahan menjadi
bayang-bayang, samar, lalu menghilang.
Diam memperhatikan penuh arti
Tersenyum kala tatap bertemu
Menyambut sehangat sebisaku
Yang dulu datang membawa ceria
Yang dulu pernah dekat dan mesra
Perlahan menjauh menjadi bayang-bayang
Bayang-bayang samar yang bisa saja segera menghilang
Ingin ku mempertanyakan, mengapa hanya singgah jika
sudah membangun rasa?
Mengapa tetap tinggal jika harus pergi?
Mengapa pergi jika bisa tinggal?
Lalu apa itu persahabatan sejati?
Tidak ada, itu hanya paradoks
Hanya singgah, membangun rasa, perlahan menjadi
bayang-bayang, samar, lalu menghilang.
eeeeee.....ee..e... bagus.
BalasHapus*gamau komen bales puisi lagi* #TakutDibilangModusLagi
Ahahaha... dia trauma.
HapusNggak kak, silakan komen bales puisi, kan ada hak kebebasan berkomentar, jadi kalo ada yg komen bilang modus, ya hak dia, xD
aku g bisa bikin puisi wi...
BalasHapustapi puisimu ini.. uuuh... menyentuh. apa puisi ini berdasarkan kisah nyatamu? bisa ngena gitu
Iya? Makasih mbak..
HapusYa.. itu memang yang aku rasain, sih, soalnya aku gak bisa nulis fiksi, hehe..
"Yang dulu datang membawa ceria
BalasHapusYang dulu pernah dekat dan mesra"
Sekarang datang kembali membawa nestapa
Dengan dua anak dan istri yang masih muda
Datang untuk tertawa, pulang hanya untuk membawa luka.
Ah begitulah cinta~~ hahaha
aduh... sedih banget kalau begitu, move on lah xD
Hapus