Gn. Pancar; Menepis Kerinduan

Masih dengan kerinduan gue buat naik gunung, akhirnya hari ini gue main-main ke Gunung Pancar. Gunung Pancar yang terletak di Desa Karang Tengah, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ini memang lagi hits, ya. 

Gunung Pancar ini bukan semacam gunung gemes kayak Munara, yang kamu dapatkan di sini adalah area hutan pinus, lokasi hutan pinus memang lagi ngehits kan, ya? Iya aja udah.

Di sini kamu bisa hunting foto dari sekedar selfie atau grufie bareng teman-teman, foto ala folk style, sampai foto ala kadarnya kayak gue. 


Bisa juga yang mau camping santai dan gak mau repot-repot naik gunung atau mau camping tapi gak mau repot bawa apa-apa juga bisa karena tersedia fasilitas lengkap jadi cukup bawa diri aja dan uang udah bisa camping dengan nyaman, istilahnya tuh Glamorous Camping a.k.a Glamping.

Jarak Gunung Pancar ini dari rumah gue (di Depok) sekitar 38 km, dengan waktu 2 jam perjalanan, lumayan jauh. Makanya gak ada temen-temen gue yang mau kalau gue ajak ke sana, terlebih temen-temen kantor "Ngapain ke hutan pinus? Gak seru gak ada apa-apa di sana," ya ngapain kek, manjat pohon pinus gitu atau guling-gulingan di tanah (-___-). 

Sampai akhirnya pagi tadi gue berangkat ditemani seorang teman dengan bermodal GPS, gue memang udah pernah ke Gunung Pancar sebelumnya, tapi karena gue bermasalah dengan mengingat jalan jadi gue lupa, ya udah bergantung sama GPS lagi. 

Untungnya kali ini sampai tujuan tanpa nyasar, tapi kenapa GPS gue mengarahkan jalan lewat tol, ya . . . ngeselin.

Sampai di gerbang masuk kita langsung dihadang dan diminta untuk bayar Rp 20.000,- karena dikantong baju gue saat itu cuma ada Rp 15.000,- gue minta temen gue buat tambahin, tapi setelah temen gue sibuk rogoh-rogoh saku gak nemu uang juga, bapaknya malah bilang "Ya udah segitu juga gak apa-apa, mas."

Kok, bapaknya pasrah . . .

Ketika sudah masuk dan memarkirkan motor gue langsung mencari tempat. Udah jalan cukup jauh ke dalam, akhirnya memutuskan buat milih tempat yang dekat tempat kita parkir motor. Entah apa yang dicari.

Setelah memilih pohon yang cocok gue langsung memasang hammock dan tidur. Temen gue mungkin udah bosen kali ya, hanya memandangi sekeliling yang cuma ada pohon pinus dan mungkin juga mulai kesel melihat gue dengan nyamannya tidur dan berayun-ayun di hammock.

"Wi, sebenernya lo kenapa pengen banget ke sini?"

"Gue cuma pengen tidur aja di hammock kayak gini."

"GAK JELAS LO!" kata temen gue dengan ekspresi 'gue tebalikin juga nih hammock'.

Kok gak jelas, sih? *sedih*. Gue bingung. Sekarang gini deh, ketika lo pergi ke tempat wisata alam apa yang lo lakukan, menikmati berada di alam terbuka, kan, ya.. pemandangan alam, kan? Menikmati udara dan suasana, kan? 


Gue juga sedang menikmati berada di alam terbuka, ya ginilah cara gue. Mereka yang berjiwa ekstrovert yang belom pernah merasakan tidur di tengah hutan sepertinya memang gak ngerti seni dari tidur di tengah ketenangan hutan. 

Gue kalau bisa mengendarai motor sendiri mungkin tiap minggu gue akan ke sini hanya untuk tidur siang, untungnya gue gak bisa mengendarai motor.

Kemudian gue malah berakhir mendengarkan curhatan temen gue itu. Iya gak apa-apa curhat mas, curhat aja, gue dengerin kok . . . sambil tidur. Gak lah, bisa ditinggal pulang gue.

Sayangnya gak bisa lama-lama berayun-ayun santai, karena temen gue harus sholat jumat. Terima kasih ya Ario yang udah nemenin gue plus anter jemput ke rumah, jadi enak.

Next time ajak Danu kali ya, lumayan buat disuruh foto-fotoin gue, sekalian belajar motret :D

Komentar

  1. Akuuu pernah tidur dihutan sambil hammockan dong wkkww :D enak, syahdu, sejuk, nggak berisik :D pokoknya nyaman wkkw :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya kan... syahdu banget, nikmat Tuhan mana lagi yang engkau dustakan?

      Hapus
  2. Enak kayaknya tidur di hutan. Angin sepoi-sepoi, nggak berisik dan nggak ada yang gangguin hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya damai, tapi hati-hati digangguin penghuni hutan yang lain xD

      Hapus
  3. gue dong, pernah tidur di hutan. nggak hammocka. sedirian. terakhir kali nyari jalan keluar gak nemu2. yaudah tidur nunggu ada yg nemuin.

    BalasHapus

Posting Komentar