Review Merrel Allout Fuse WS J06326
"Tanggung jawab menjadi pemenang dalam segala kerinduan," kata seseorang.
Dan menurut gue ada benarnya, sekarang gue sedang merindu ... merindukan menyiksa diri dengan naik gunung. Tapi karena disuruh jaga rumah dan sudah diberi pesan untuk 'gak usah naik gunung dulu' terlebih gak ada yang ngajakin juga (sedih) ya ... ya udah tidur aja.
Tapi kebanyakan tidur juga gak baik, jadi gue mau ngomongin sepatu yang gue pakai buat naik gunung, senggaknya bisa sedikit mengobati rindu. Karena sesungguhnya rindu itu sendiri adalah suatu bentuk penyiksaan . . . *krik*
Setelah dengan polosnya gue pertama kali mendaki gunung dengan sepatu sneakers lalu berakhir mengenaskan pada sepatunya dan memalukan karena sepanjang perjalanan gue jatoh terus, akhirnya gue tersadar bahwa sepatu adalah benda paling vital dalam kegitan mendaki gunung.
Maka dari itu ketika akan naik gunung lagi, gue sibuk mencari sepatu yang tepat untuk teman sehidup semati mendaki. Gue mulai browsing sepatu yang baik untuk mendaki gunung, sampai gue datengin semua toko sepatu dan outdoor. Semua menyarankan sepatu dengan sol yang tebal dan leher sepatu yang menutupi mata kaki.
Tapi setelah gue coba sepatunya agak kurang nyaman dipakai, terasa kaku dan berat, juga harganya mahal . . . *buat safety aja perhitungan (¬_¬) * maklumlah mahasiswi masih mikirin harga banget.
Sampai akhirnya gue menemukan sepasang sepatu yang berhasil mengalihkan dunia gue
Merrel Allout Fuse WS J06326 purple/orange |
Pas gue coba sepatunya tuh nyaman banget, ringan dan pas di kaki, rasanya kayak menemukan soulmate gitu, pengen langsung gue bawa pulang, walau sempat patah hati pas lihat harganya.
Gimana gak patah hati, harga sepasang sepatu yang nantinya akan diinjek-injek itu hampir seharga smartphone yang gue gunakan sekarang, kan jadi gak tega. Gak tega melihat saldo rekening yang kian berkurang, hiks.
Namun harapan muncul ketika gue gue lihat di balik tag harganya ada tulisan 70% OFF. Seakan kami memang berjodoh tanpa ragu gue langsung bayar ke kasir dan pulang bersama soulmate baru.
Sepatu Merrel All out ini walaupun untuk kegiatan outdoor tapi bukan sepatu khusus untuk hiking yang medannya berat dengan berbagai macam rintangan, kayaknya sih ini lebih tepat untuk running dan hiking lucu yang medannya aman lah.
Yang gue suka banget dari sepatu ini adalah model sepatu yang barefoot, benar-benar mengikuti bentuk kaki dan ringan, jadi kadang rasanya kayak nggak lagi pakai sepatu. Solnya juga walaupun gak tebel tapi tetap empuk kok, jadi kalau menghentakkan kaki atau loncat gitu telapak kaki dan tumit gak sakit. Apalagi dipakai untuk lari, rasanya kayak badan jadi lebih ringan, nyaman deh pokoknya.
Kalau dilihat dari sol luar sepatunya yang bulat-bulat kecil (yang disebut select grip) agak meragukan ya untuk treking di gunung. Tapi ternyata cukup tangguh loh melewati tanjakan tanah merah yang agak basah, pas di turunan juga aman, nggak slip sama sekali.
Kayak pas gue mendaki gunung Merbabu ditemani rintik-rintik hujan, gue bisa melangkah dengan pasti dan gak takut kepleset setelah yakin select gripnya mampu bertahan di tanah yang agak basah.
Pas turun lewat jalur Selo juga masih aman, asalkan hati-hati dan gak banyak gaya. Ketika menghadapi jalur turunan inilah gue merasakan sekali kelebihan sepatu ini, di saat teman-teman yang lain mengeluhkan jari kaki mereka yang sakit dan lecet, gue sama sekali gak bermasalah dengan jari kaki. Masalah gue cuma ada di keril dan beban hidup yang harus gue bawa sendirian. Pegel pundak adek, bang.
Karena desain forefoot sepatu Merrel ini lebar, jadi jari-jari kaki bisa bernapas dan meregang dengan leluasa. Lalu kalau mengencangkan ikatan talinya, jari-jari kaki jadi gak perlu bekerja keras menahan beban ketika dijalur menurun, bebannya bisa dialihkan ke tumit dan telapak kaki, kalau gue sih gitu.
Selain desain barefoot yang bikin nyaman, desainnya juga tipis dan gak banyak busa jadi gak panas dan cepat kering kalau basah kena air hujan. Waktu itu gue pernah mendaki gunung Gede terus kehujanan sepanjang perjalanan, hujannya deres dan banyak genangan air juga. Hasilnya sepatu gue basah, tapi setelah semalaman di dalam tenda, sepatunya kering walaupun masih agak lembab gitu.
Nah, itu tadi adalah kelebihannya, sekarang ngomongin kekurangannya.
Merrel Allout Fuse ini sangat nggak cocok di medan yang tergenang air dan banyak akar pohon berseliweran. Licin banget sumpah. Udah gue buktikan pas di gunung Cikuray, yang tau jalur Cikuray pasti ngerti banget penderitaan gue pas turun pake sepatu ini dalam keadaan hujan.
Select grip ini gak berguna di medan yang basah dan becek, gue beberapa kali kepleset pas melewati tanah merah yang basah, karena select gripnya jadi tertutup tanah semua jadi gak bisa bertahan lebih dari tiga langkah langsung deh jatoh.
Talinya juga agak ngeribetin karena sering terlepas, jadi harus diikat sedemikian kencang dan harus sering di cek.
Karena bahan bagian depan sepatu ini dari jaring-jaring gitu dan tipis jadi debu pasti masuk, hasilnya bikin kaos kaki dan bagian dalam sepatu kotor banget. Kayak pas gue ke gunung Guntur yang jalurnya gersang melewati tambang pasir gitu, jadinya kaki gue debu semua, kotor parah, walaupun pakai sepatu dan kaos kaki. Pas kena air hujan juga langsung basah sampai kaos kakinya karena gak ada penahan airnya.
Biarpun sepatu ini banyak kurangnya dan warnanya nyari perhatian banget tapi gue tetep bertahan sama sepatu ini, yah ... namanya juga udah cocok dan nyaman kan susah ya mau nyari penggantinya, gue kan tipe orang yang setia *uhuk*.
Yak, itulah review ala ala gue tentang sepatu yang gue pakai untuk mendaki gunung, lebih banyak curhatnya sih. Jadi tambah pengen naik gunung nih, habis mengenang kebersamaan dengan sepatu ini.
Sekian dan terima seperangkat alat mendaki gunung dibayar tunai. Sah.
ps: Ajak adek mendaki bang, siapa tau kita jodoh. *uhuk*
Itu sepatu seharga smartphone. mungkin lain kali bisa pake smartphone sebagai alas kaki naik gunung. O_o
BalasHapuswuooohhh... ini sepatu yang diteriakin ama mbak-mbak sambil bilang "lucu" itu kan ya...
Moga awet, yaaa... dan menjadi pasangan yang samawa~
Mending gak pake alas kaki deh, daripada pake smartphone :(
HapusIya, lucu kan?
ngg... makasih kak.