Suatu Waktu
Duduk tersandar pada sebuah batu, lalu kunikmati dinginnya udara saat itu.
Angin yang membelai lembut wajahku.
Memandang jauh ke arah barat, pemandangan indah nan damai, masih
kupikirkan apa yang sangat ingin kulakukan dalam hidup ini, berharap
semesta kan menjawab, semesta yang buta aksara namun tetap berusaha kubaca.
Kupejamkan mata dan kubiarkan melodi statis memenuhi kepala,
menghilangkan semua pikiran-pikiran semu.
Angin yang membelai lembut wajahku.
Memandang jauh ke arah barat, pemandangan indah nan damai, masih
kupikirkan apa yang sangat ingin kulakukan dalam hidup ini, berharap
semesta kan menjawab, semesta yang buta aksara namun tetap berusaha kubaca.
Kupejamkan mata dan kubiarkan melodi statis memenuhi kepala,
menghilangkan semua pikiran-pikiran semu.
Alun-alun Surya Kencana, 5 Desember 2015||15:18
Wiih... puisinya bikin adem yang baca. Keren kakak. Rasanya damai banget hati.
BalasHapusSelalu berkarya ya!!
Terima Kasih, ya :D
HapusYo, terus berkarya!