#ChitChatNN; Pembenaran Untuk Menjadi Diri Sendiri
Kembali lagi dengan postingan Chit-Chat NN .
. . seperti yang gue deklarasikan di postingan awal bulan ini, bahwa bakal ada
postingan bareng gue dengan Nika. Kali ini mari kita ngomongin gojang-ganjing
dunia social media, tentang itu tuh yang lagi rame banget di youtube yang pada
ngeribetin tentang munafik dan pencitraan.
Baca juga punya Nika --> #ChitChatNN: Makhluk Sosial,Care, dan Publik Figur
Aduh, ini gue kalo di bilang blogger kok ya
gagal banget, karena gue jarang update berita yang lagi rame diomongin sama
netizen di internet atau fenomena-fenomena yang muncul di tengah masyarakat. Yang
paling gue ikutin banget updatenya cuma akun soundcloudnya Layur, eh, doi baru
nambahin lagu remake ‘Sekelumit’ tuh versi akustik, lebih syahdu dan eargasm,
ini aja dari kemaren gue dengerin sampai sekarang *play on repeat*.
Jadi minggu kemaren tuh gue abis dari
gunung, biasalah kalo abis menjauh dari peradaban gue suka nyari info-info apa
yang gue lewatkan. Dan kebetulan timeline twitter gue lagi rame banget
tweet-tweet tentang video si YL yang kolaborasi sama AWK. Abis liat videonya
gue merasa bersalah dan menyesal, gue udah pakai tiga menit empat puluh detik
dari jam kerja gue dan wifi kantor demi untuk liat video itu . . . maafkan saya, pak. Aduh, rasanya pengen balik
lagi ke hutan deh, di sana hal aneh cuma ada kang nasi uduk sama kang gorengan,
udah, paling ngeliat cowok pakai legging juga masih aneh sih, di mata gue.
Sekarang lagi jaman para artis youtube rame
menghakimi orang-orang yang pencitraan dan nuduh-nuduh munafik sebagai bentuk
pembenaran untuk diri mereka sendiri. Dengan tagline “Ini diri gue apa adanya,
gak mau munafik”, mereka jadi sangat
percaya diri untuk mengumbar sisi buruk dirinya ke publik, dan mengklaimnya
sebagai sebuah karya, sangat berani. Tapi keberanian yang tidak bertanggung
jawab.
Seperti kata paman Ben (pamannya Peter
Parker) “Seiring datangnya kekuatan yang besar akan datang pula tanggung jawab
yang besar..” bisa kita anggap ketenaran yang mereka dapatkan itu sebuah
kekuatan, maka sebenarnya mereka punya tanggung jawab. Lalu apa tanggung jawab
mereka?
Sebagai orang yang sudah dikenal banyak
orang mereka sudah menjadi publik figur, yang artinya ada orang-orang yang
mengidolakan mereka, dan orang-orang yang mengidolakan mereka ini akan
terpengaruh dan mengikuti apa yang si public figure ini katakan dan lakukan.
Sebagai publik figur mereka punya tanggung
jawab moral, apalagi yang mengidolakan mereka sebagian besar adalah anak-anak
abg dan remaja tanggung yang masih krisis identitas, makin besarlah tanggung
jawab mereka itu. Anak-anak abg kan masih belum bisa menentukan mana yang baik
mana yang buruk, mereka akan cenderung mengikuti orang yang mereka idolakan gak
peduli itu baik atau buruk, di mata mereka semua yang dilakukan dan dikatakan sang idola itu adalah hal yang keren dan mereka
akan langsung menerimanya tanpa ada filter.
Di sinilah peran publik figur untuk menjaga
moral bangsa agar tetap lurus, harusnya mereka membantu adek-adek lugu nan
polos ini dalam proses pencarian jati diri dan membantu untuk membentuk pribadi
yang baik. Secara gak sadar sosok publik figur itu sedikitnya turut serta dalam
pembentukan moral penerus bangsa, kan, adek-adek penerus bangsa ini idolainnya
mereka-mereka itu, bukan lagi sosok Pak Soekarno atau pahlawan-pahlawan bangsa
lainnya. Syukur-syukur ikut menjaga cita-cita bangsa ini, untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial . . . berat, berat.
Gak bijak juga kalau menyerahkan urusan
mendidik moral anak-anak sebagai penerus bangsa ini sepenuhnya hanya ke orang
tua, guru, atau sekolah. Kebanyakan anak-anak jaman sekarang lebih suka
dengerin dan ngikutin idola mereka yang bisa di akses lewat internet, daripada
dengerin nasehat orang tua dan gurunya. Jadi kan, ada baiknya para idola ini
membantu orang tua dan guru ikut memberikan contoh yang baik. Setidaknya selain
menghibur juga bisa bangga telah bermanfaat dalam perannya di masyarakat.
Jadi, yang namanya publik figur itu seharusnya
sih, pencitraan, paling gak menjaga sikaplah, menjaga agar yang terlihat di
publik itu yang bagus-bagus, biar adek-adek yang masih polos ngikutin yang
bagus-bagus juga, agar moral bangsa ini tetap terjaga. Ya senggaknya jangan
mempertontonkan hal yang buruk ke adek-adek ini. Boleh bebas berekspresi
asalkan bertanggung jawab gitu pastikan yang buruk-buruk dari diri kita gak
sampai mempengaruhi orang lain.
Kata Sirius Black “Manusia tidak dibagi
menjadi orang baik dan orang jahat. Kita semua memiliki sisi baik dan buruk di
dalam diri kita masing-masing. Yang penting adalah yang mana yang kita pilih.
Itulah kita yang sebenarnya.” Jadi, gak
ada itu orang suci atau orang penuh dosa, semuanya sama tergantung pada apa
yang kita pilih, maka sebaiknya kita bijak dalam menentukan sisi mana yang
ingin kita pilih.
Ngomong-ngomong munafik, memang mereka
beneran gak munafik gitu, ya, bilang “kalo gak suka ya gak usah liat,
unfollow/unsubscribe aja” . . . kan,
mana tau hati orang kalau sebenarnya mereka senang banyak yang
follow/subscribe, senang diperhatikan dan dijadikan topik pembicaraan.
Aduh, ini gue songong banget nulisnya kayak
orang yang udah bener aja.
Biarin. Ini gue lagi pencitraan, biar yang
baca blog gue ikutan mikir.
Udah, daripada nyinyir nonton
mereka-yang-jadi-diri-sendiri-apa-adanya mending dengerin ‘Sekelumit’nya Layur,
musiknya enak liriknya bagus. Terus tidur, deh.
Yaa seharusnya sih yg bisa dibilang 'public figure' sama mereka harus sadar dan tau kalo mereka itu diliat banyak orang, bebas berkarya tapi harus bertanggung jawab.
BalasHapusAh, tapi siapalah gue komentarin orang tapi belum punya 'karya' kayak yg mereka bilang. T_T
Ah, gue juga songong banget nih belom punya 'karya' berani-beraninya nulis begini ._.
HapusEh, tapi kita punya hak buat mengeluarkan pendapat, sih, tanpa syarat harus punya 'karya'
kalau udah denger nama AWK, bawaannya jadi pengen bergunjing *plak*
BalasHapustapi kalau asal bergunjing ntar malah diserang fans fanatiknya (-.-")
Duh, maap kalo postingan ini mancing-mancing untuk berbuat dosa...
HapusEh, tapi kalo di sini kayaknya aman deh, gak bakal terdeteksi sama fans, nama udah pake inisial, kok xD