#ChitChatNN : Selisih Pendapat? Selaw ajah

Halo gengs,

Ngerasa gak sih, belakangan ini banyak perselisihan yang terjadi berawal dari perbedaan pendapat, yang satu pro yang satu kontra, yang satu teguh dengan keyakinan yang dianggapnya mutlak benar, yang satu menggugat dan bilang itu belum valid dan ada kemungkinan salah. Nah, yang berabe yang ini, nih, lo suka makan bengbeng langsung sedangkan calon mertua lo sukanya bengbeng dingin. Udah, kelar.

Dari dahulu kala perbedaan pendapat itu udah ada dalam kehidupan sehari-hari, pertengkaran kecil tentang selisih paham juga merupakan hal wajar. Tapi di masa sekarang ini, di jamannya sosial media, ibaratnya perbedaan pendapat dalam hal kecil aja bisa menimbulkan perang dunia.

Melihat sosial media belakangan ini, isinya sindiran, pembelaan, hujatan, makian, pokoknya tegang banget, panas, terlebih dengan lagi ada masalah-masalah politik di negeri ini. Yang bikin heran, sih, para komentator yang jadinya lebih sewot dan lebih heboh berantem karena beda pendapat.

Padahal kita sebagai bangsa Indonesia harusnya bisa lebih dewasa dan santai menyikapi perbedaan pendapat, mengingat kita adalah bangsa multikultural yang menjunjung tinggi nilai saling menghormati dan menghargai juga toleransi. 

Kita harusnya sudah terbiasa dengan segala perbedaan, tapi kenapa masih aja tegang dan panas kalau lagi debat di media sosial bahkan sampai keluar kata-kata makian nan sarcasm. Belom lagi ada yang sampai di perpanjang kalau ada yang unfriend / unfollow akun socmednya.

Padahal adanya perbedaan itu supaya kita bisa belajar, biar bisa tau dan mengenal hal lain di luar dari apa yang telah kita pahami.

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu . Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS: Al-Hujurat, ayat 13).

Iya, memang rada kesal kalau ada yang mendebat pendapat kita yang udah kita anggap benar, tapi jangan buru-buru marah dan mulai menghujat, coba diminum dulu es tehnya, dinyalain dulu AC-nya, biar bisa berpikir lebih santai dan tenang.

Mungkin kita bisa dengerin atau terima argumennya dulu, kita coba pahami sambil dibandingkan dengan argumen kita, mungkin pengetahuan kita yang kurang luas atau mungkin sebaliknya wawasan mereka yang belom luas. Kalau misalnya argument mereka gak bisa masuk dalam cara berpikir kita, ya udah cuekin aja, langsung lupain. 

Kalau mau mendebat bisa pakai cara diplomatis yang sopan, cari dulu informasi dan fakta yang bisa menguatkan argumen kita. Tapi kalau mau mendebat dan yang terlintas di pikiran kita adalah kata-kata makian, lebih baik diam aja, sungguh terkadang diam adalah sikap paling elegan.

Nah, baca juga nih pendapat Nika di #ChitChatNN: Beda Pendapat, Cheers Dulu

Jadi gak perlu ada rasa benci dalam perbedaan pendapat, kesel dikit gak apa-apa, wajar. Mengenai unfriend / unfollow orang yang pemikiran dan pendapatnya kita gak suka di sosial media, itu adalah hak semua user. Kita berhak mengungkapkan apapun pendapat kita  di media sosial dan kita punya hak penuh untuk memfollow ataupun unfollow akun yang kita mau.

Tapi akun yang harus, kudu dan wajib diunfollow / unfriend adalah akun yang isinya sarcasm, yang isinya kata-kata kasar nan negatif, yang isinya mutlak tujuannya menjatuhkan dan menjelek-jelekan sesuatu / seseorang, karena kita bisa terkena efek negatif kalau sering baca hal-hal yang negatif gitu, kalau perlu diblock dan direport.

Jadi jelas gak perlu ada baper di sosial media, kecuali yang unfollow itu gebetan kamu.

Komentar

  1. Wkwkwk. Iya nih, aku heran kenapa ada fans plus haters yg berantem demi mempertahankan argumennya. Enak jadi penonton aja :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kata orang-orang sih, yang kayak gitu berarti kurang piknik.. Iya kak Beb, nonton aja sambil makan kacang :p

      Hapus

Posting Komentar