#ChitChatNN: Cantik itu Diri Kita Sendiri

Cantik /can-tik/ 1.elok; molek (tentang wajah, muka perempuan); 2. cantik (bagus) sekali (antara bentuk, rupa, dan lainnya tampak serasi); (ref:kbbi)

Kayak gimana sih yang disebut cantik?

Kayak gini?


Gini?



Atau gini?



Cantik itu yang kulitnya putih bersih, hidungnya mancung, pipinya tirus, alisnya simetris, badannya langsing, kakinya jenjang, tinggi semampai bak model Victoria Secret . . .
Wah, berat sekali hidup ini kalau hanya yang seperti itu yang disebut cantik.

Baca punya Nika ya di #ChitChatNN: Cantik itu . . .

Beberapa perempuan, ah . . nggak, kayaknya hampir semua perempuan mencemaskan tentang visual dari kata cantik. Ingin tampil cantik dengan standar seperti cantiknya aktris Korea, lalu melakukan segala hal untuk terlihat cantik. Dari melakukan perawatan kulit yang mahal, memakai make up tiap saat, bahkan ada yang operasi plastik.

Apa itu sebuah kesalahan?
Nggak. Sama sekali gak masalah kalau itu pilihanmu dan membuatmu bahagia, lakukanlah untuk dirimu sendiri dan untuk menambah nilai dirimu. Yang gue sayangkan jika memaksakan melakukan itu semua hanya untuk membuat orang lain terkesan, hanya untuk sebuah pujian semu dan hanya untuk sebuah pengakuan cantik.

Gue sendiri pernah merasa gak cantik dengan dark circle di bawah mata gue yang bikin orang ngira gue selalu kurang tidur, padahal ini keturunan jadi gak bisa hilang mau diapain juga tapi seiring berjalannya waktu gue udah gak terganggu lagi dengan itu, toh, gak ada yang mempermasalahkan dark circle gue ini. Kalaupun pas gue lagi kurang tidur dan dark circle di bawah mata gue keliatan parah banget bisa gue samarkan dengan make up supaya muka gue gak kelihatan kuyu banget.

Gue juga pernah minder dengan dua gigi seri gue yang besar dan susunannya jarang-jarang, kelihatan jelek, bikin gue gak bebas ketawa karena gak mau kelihatan giginya. Tapi sekarang bodo amat, gue senang dan gue mau ketawa bebas, kelihatan jelek ya gak apa gue tetap bahagia, apalagi ada yang bilang gue kelihatan manis kalau ketawa bebas gitu, ahh . . . *nyengir*

Ada satu saat gue tersadar akan makna dari suatu kecantikan, bahwa cantik itu bukan soal visual yang indah dipandang mata, lebih dari itu cantik adalah sesuatu yang murni, sesuatu yang terpancar dari dalam diri. Ketika gue melihat seorang perempuan yang bagi orang lain dia gak cantik, tapi ketika gue perhatikan tatapan matanya, caranya berbicara, pembawaan dirinya yang membuat nyaman seakan-akan menghipnotis untuk terus diperhatikan, dan saat itu dia terlihat cantik sebagai dirinya sendiri.

Kalau kata Taylor Swift mah, "Unique and different is the next generation of beautiful." 

Gue sedih ketika ada seorang teman yang kecewa dengan dirinya karena merasa gak cantik dan banyak kekurangannya, dia mengasihani dirinya sendiri karena badannya gendut, iri dengan perempuan yang badannya ramping dan menganggap laki-laki akan lebih memilih perempuan yang badannya ramping.  Bagi gue itu adalah pemikiran yang sia-sia, karena yang gue lihat dari dirinya adalah kemampuannya yang cukup baik dalam beberapa bidang, untuk apa membebani diri memikirkan badan yang gendut ketika memiliki kemampuan yang berguna dan unggul di suatu bidang? Untuk apa mengharapkan orang yang hanya menyukai karena penampilan fisik sempurna yang semu?

Gue termasuk salah satu orang yang akan bilang kalau kecantikan yang sesungguhnya itu yang berasal dari dalam. Sesaat aja jangan memandang cermin , tapi lihat ke dalam diri. Ada sesuatu dalam diri yang layak ditunjukkan dari sekedar fisik yang sempurna. Daripada sibuk menghabiskan waktu, uang dan pikiran untuk tampil cantik seperti seleb hanya untuk sebuah pengakuan cantik, bukankah lebih baik menyibukkan diri dengan membangun karakter, upgrade kemampuan untuk menambah nilai diri dan mendapat pengakuan lebih dari sekedar cantik.

Gue setuju, kita harus tetap menjaga penampilan agar terlihat enak dipandang mata untuk menghormati orang yang kita temui juga menghargai diri kita sendiri, maka dari itu perlu perawatan dan make up seperlunya saja. Jangan sampai terobsesi untuk terlihat cantik dan sempurna, obsesi gak akan menemukan titik puas. Kita hanya perlu menjadi diri sendiri dan berbahagia, karena diri ini cantik seperti ini adanya.


“Do you know the difference between a beautiful woman and a charming one? A beauty is a woman you notice, a charmer is one who notices you.” – Adlai E. Stevenson.

Komentar