Aku Menyukaimu Karena Dirimu Sosok yang Unik dan Indah
Seorang gadis melewati malam dengan duduk di ranjangnya yang reot memangku
tas kesayangannya sembari menghadap ke jendela demi melihat bintang-bintang
yang nampak. Di sebuah kamar di lantai dua yang tanpa plafon sehingga terkadang
udara dingin menerobos masuk lewat sela-sela genting, juga lampu pijar yang
agak redup.
"Ibu . . .
apa ibu baik-baik saja di sana? Aku tidak bilang aku baik-baik di sini,
bu."
"Terkadang
aku lelah, bu . . . melihat wajah-wajah mereka yang terkadang sedih, terkadang
seram, tapi ibu selalu bilang bahwa aku adalah anak yang kuat. Aku selalu
berusaha untuk kuat, bu, tenang saja aku masih bertahan hingga di umurku yang
ke sembilan belas ini walau tanpa ibu. Bu . . . tas yang ibu berikan sebagai
hadiah terakhir di ulang tahunku sudah lusuh, bahkan sekarang sudah ada tiga
lubang, maaf, bu . . . aku tidak menjaganya dengan baik." Gadis itu mulai
menangis.
"Bahkan aku
harus menjahit tas ini malam ini juga." kemudian ia beranjak dari ranjangnya
dan duduk di lantai, kemudian menyalakan sebuah lilin untuk penerangan tambahan.
Berusaha untuk menguasai dirinya dari isakan tangis, ia mulai menjahit tasnya di
dekat cahaya lilin dengan sesekali menyeka air matanya.
Setelah selesai menjahit, ia terdiam, lalu menatap bintang-bintang,
"Aku mohon, semoga aku mendapat pekerjaan dan bisa mengurus hidupku
sendiri, sehingga aku bisa pergi dari rumah ini, jauh dari keluarga bibiku yang
menyebalkan ini, dan aku mohon semoga ada satu saja orang yang bisa peduli denganku." ucap gadis itu sungguh-sungguh dengan penuh harap, lalu ia meniup
lilin di dekatnya. Seketika itu angin dingin berhembus.
“Kau kah itu?”
“Oh, ya ampun!” pekik gadis itu, terkejut mendengar suara
seseorang dan mendapati sosok laki-laki di depannya. Sosok laki-laki itu terlihat
berusia kira-kira 27 – 30, berpenampilan kasual dengan hoody abu-abu dan celana
training polos berwarna hitam dan mengenakan kaus kaki berwarna abu-abu.
“Jadi kau yang memanggilku?”
“Apa? Siapa? Aku? Tidak, aku tidak memanggil siapapun. Jadi, kau
hantu? Apa kau baru saja mati?”
“Tidak, aku bukan hantu.”
“Apa yang menahanmu? Kenapa tidak segera pergi dengan tenang?
Kenapa malah kemari?”
“Jelas-jelas kau yang memanggilku, bagaimana kau bisa
memanggilku?”
“Aku tidak tahu, sungguh aku tidak memanggilmu . . . umm . .
. bukankah sebaiknya kau segera pergi ke dunia sana, kupikir urusanmu di dunia
ini sudah selesai.”
“Ku bilang aku bukan hantu!”
“Tapi kau tiba-tiba muncul begitu mengagetkanku seperti
hantu-hantu yang lain.” Gumam gadis itu sembari memperhatikan sosok laki-laki
di depannya dengan hati-hati.
“Itu apa? Yang kau bawa di tanganmu . . . apa isinya?”
Sosok laki-laki itu mengangkat toples kaca yang dipegangnya
sedari tadi, “Biji mahoni.”
“Hah? Untuk apa?”
Sosok laki-laki itu diam saja seolah mengabaikan pertanyaan
gadis itu.
“Kau bisa berikan itu padaku, hari ini adalah hari ulang
tahunku.”
“Apa?”
“Hari. Ulang. Tahunku.” jawab gadis itu dengan penekanan
disetiap katanya sembari mengulurkan tangan meminta botol kaca berisi biji
mahoni itu. Sosok laki-laki itu lalu memberikannya kepada gadis itu.
“Tahun ini aku berharap mendapat hadiah sebuah tas, karena itu
yang aku butuhkan. Tas pemberian ibuku sepuluh tahun yang lalu sudah sobek di
sana-sini. Tapi kali ini aku mendapat setoples biji mahoni, apa yang bisa ku
lakukan dengan ini?”
“Kau bisa tambahkan itu dalam cangkir teh mu, rasanya memang
pahit tapi itu bisa membuatmu tetap sehat.” jawab sosok laki-laki itu sembari
menyapu pandangan ke seluruh ruangan. “Kau harus menjaga kesehatanmu demi
tinggal di tempat seperti ini.”
“Hah ?” gadis itu menatap sosok laki-laki itu dengan perasaan
haru karena merasa dipedulikan, dan tanpa sadar tersenyum simpul.
“Yah . . . selamat ulang tahun.” Ucap sosok laki-laki itu
sebelum akhirnya menghilang
Diambil dan digubah dari cerita drama Korea "Globlin" episode pertama dengan penuh keisengan karena belum juga bisa tidur. Disarankan baca sambil dengarkan soundtrack Goblin I Will Go To You Like The First Snow - Ailee, lalu menjelang akhir cerita ganti ke Beautiful - Crush.
Komentar
Posting Komentar