ChitChatNN: Cinta yang Sedih

Cinta pertama itu membelenggu, menjadi abadi di alam bawah sadar lalu menarik dan menjebak dalam nostalgia tanpa akhir. Kenyataan menyedihkan yang mungkin terjadi, bahwa setelah bertahun-tahun gue masih terbayang-bayang cinta pertama apalagi ketika gerimis di bulan November.

Tapi itu gak ada apa-apanya dibandingkan Kim Shin sang Goblin yang harus menunggu 900 tahun untuk bisa bertemu dengan cinta pertamanya. Bahkan setelah bertemu pun bukan kisah bahagia yang didapat, malahan harus menghilang ketika sudah saling mencintai. Dilema yang terasa dalam monolognya,

Senyumnya

Mencerminkan terangnya cahaya matahari

Mengingatkanku pada saat kehidupanku diambil

Aku sudah menentukan keputusanku

 Aku harus menghilang

Sebelum aku merasakan kerinduan yang kuat selama hidupku

Sebelum aku menjadi lebih bahagia dari sekarang

Inilah keputusan yang harus kubuat untukmu

Aku harus mengakhiri hidupku

Atau  kisah cinta pertama Mayu dan Takuma dalam film Boku no Hatsukoi o Kimi ni Sasagu, salah satu film yang berhasil bikin gue menangis. Mayu gadis ceria yang atletis rela memberikan cinta pertamanya pada Takuma yang memiliki penyakit jantung dari kecil dan hidupnya tidak akan lama. Impian Takuma di masa kecil yang ingin menikah dengan Mayu, membuat Mayu selalu berada di sisi Takuma hingga akhir.

Takuma yang sejak kecil ditangani oleh ayahnya Mayu yang seorang dokter, akhirnya dekat dan berteman dengan Mayu. Usia mereka masih delapan tahun ketika mengetahui bahwa umur Takuma tidak akan melebihi 20 tahun. Takuma menyatakan impiannya yang ingin menjadi astronot dan menikah dengan Mayu, kemudian mereka mencari tanaman yang mitosnya bisa mengabulkan permohonan, Mayu memohon untuk keselamatan Takuma, agar penyakitnya bisa sembuh dan bisa hidup bersama.

Setelah itu Mayu selalu berada di sisi Takuma dan saat SMP mereka berpacaran. Kemudian Takuma memikirkan Mayu yang selalu sedih ketika ingat dengan penyakit Takuma, berpikir bahwa akan sangat menyakiti Mayu ketika nanti dia meninggal. Akhirnya Takuma memutuskan untuk menjauh dari Mayu, dengan masuk sekolah asrama elit, dengan mengira Mayu tidak akan mampu masuk SMA itu karena malas belajar dan nilai-nilainya yang selalu jelek.

Tak disangka Mayu berusaha keras belajar agar dapat masuk SMA yang sama dengan Takuma,  ternyata Mayu berhasil masuk dan menjadi siswa dengan nilai tertinggi di SMA itu. Tak peduli seberapa besar tekad Takuma untuk menjauhi Mayu, ternyata tidak bisa, dia gak rela melihat Mayu didekati cowok lain. Akhirnya Takuma memutuskan untuk menghabiskan sisa hidupnya bersama dengan Mayu. Kemudian Takuma meninggal dunia dan mereka belum sempat mewujudkan impian masa kecil mereka untuk menikah.

Pengorbanan Mayu yang bertekad ingin mewujudkan impian masa kecil mereka mungkin sebuah kesia-siaan, karena sejak awal memang sudah tidak ada harapan. Namun Mayu tetap bertahan dengan cinta pertamanya dan berusaha kuat menemani Takuma menghadapi penyakitnya. Hingga akhirnya Mayu tetap mewujudkan impian masa kecil mereka dengan menikah dengan abunya Takuma, bagi gue ini adalah scene paling sedih, menikah dengan abu. Bayangkan bagaimana perasaan ayahnya Mayu, mendapati anaknya gak bisa move on dari cinta pertama dan malah menikah dengan abu.

Mungkin inikah yang dikatakan orang bahwa cinta pertama itu tidak akan berhasil dan berakhir bahagia layaknya cinta monyet yang tidak berarti apa-apa?

Meski begitu, bagi gue bisa merasakan yang namanya cinta pertama adalah sesuatu yang menyenangkan walaupun tidak bisa bersama dan sepertinya tidak akan pernah bisa. Meminjam kata-kata Kim Shin gue akan menuliskan ini,

Satu hari di bulan November

Saat cuaca sedang gerimis 

Aku harap aku bisa

Mengatakan padanya bahwa dia adalah cinta pertamaku

Apalah gue ini ngomongin cinta, mending langsung baca tulisan Nika aja tentang cinta pertama di #CHITCHATNN: A LITTLE THING CALLED [FIRST] LOVE