Late Nite
"Fat,"
"Hmm…"
"Belom tidur, kan, lo?"
"Ya kalo gue tidur gak bakal nyaut dong, malih."
"Eh, lo pernah gak, sih, tiba-tiba otak lo ngeblank
bener-bener gak mikirin apa-apa, terus lo ngerasa kosong kayak merindukan
sesuatu tapi sebenernya gak?"
"Apaan, sih, lo? Absurd banget, dah."
"Gak, jadi … gimana, sih … kayak lo merindukan sesuatu gitu."
"Kayak merindukan Rasul?"
"Masyaallah.."
"Masyaallah."
"Beda emang ye, anak santri. Maen sama lo terus lama-lama
jadi alim gue."
"Ya daripada lo merindukan sesuatu gak jelas. Lagian apaan
sih, Pras, halu banget lo malem-malem."
"Tau nih, angin gunung suka bikin halu emang. Tapi serius,
kayak kosong gitu, lama-lama kaya ada kehangatan, terus ya udah lo jadi
menikmati diri lo yang kosong itu."
"Iye, terserah lo, dah."
…
"I close my eyes and feel the moment, imagine something what
we’ve done"
"Wiih … langsung berpuisi. Eh, tapi kayak familiar tuh, Pras"
"Hold me tight and let the moon shine, kept warm until the sunrise come"
"Eh, tapi beneran kayak pernah denger gue."
"Lagunya Mustache and Beard, Fat"
"Ye … si kampret!"
"Itu tenda sebelah muter lagu itu mulu tadi sore, kampret
emang, jadi terngiang-ngiang terus gue."
"Truth is I'm alone here, with no one to keep me warm"
"Nah, kan, malah nyanyi lo, Fat"
"I feel like I'm one edge, with no one to keep me calm. Kampret emang ni lagu."
Komentar
Posting Komentar