Rayakan Kegelisahan Hari Ini
Akhir-akhir ini yang membuat saya tetap ingin menjalani
hidup adalah rasa lapar. Bagi saya rasanya krisis sudah di depan gang yang
hanya beberapa langkah saja akan sampai, perasaan pesimis sangat mendominasi.
Tapi hari ini saya masih bisa bersyukur karena masih bekerja dan masih akan
mendapat gaji untuk beberapa bulan ke depan (semoga saja). Konsekuensinya saya
masih harus keluar rumah setiap hari tentu saja untuk bekerja, kabar baiknya
beberapa perusahaan di gedung tempat saya bekerja sudah menerapkan bekerja dari
rumah untuk pegawainya sehingga gedung menjadi sepi dan saya tidak berpapasan
dengan banyak orang. Yah, saking pesimisnya saya anggap ini kabar baik.
Sebenarnya ini saat yang tepat untuk menyerah saja dengan
kehidupan, setelah rencana dan harapan akan masa depan yang saya tuju mulai
terlihat samar jalannya. Tapi saya memilih bertahan karena rasa lapar. Jujur
saja saya tidak ingin mati dalam waktu dekat ini, tidak dalam situasi ini,
tidak karena penyakit pandemi ini. Karena sangat menyusahkan, menyedihkan dan
tidak keren. Jadi, ya .. kuatkan diri saja tetap hidup dengan rasa takut dan
gelisah yang sulit disingkirkan.
Menjalani hidup setiap harinya dengan waspada, jaga jarak,
cuci tangan, mencari berita terbaru tentang statistik penyebaran covid19 di
Indonesia, sungguh sangat melelahkan. Meski tinggal di zona merah saya malah
menaruh perhatian lebih pada daerah Jawa Tengah, daerah di mana orang tua saya
tinggal, setiap hari berharap tidak ada lagi kasus baru di daerah Jawa Tengah,
terlebih berharap tidak ada kasus di kota di mana orang tua saya berada. Saya
bahkan sudah ikhlas untuk tidak pulang saat Idul Fitri nanti. Tapi tetap saja
memikirkannya benar-benar melelahkan, benar-benar tidak menyenangkan.
Meski dengan kemuraman-kemuraman ini, tetaplah
menjadi manusia yang memanusiakan manusia, tetaplah peduli pada sesama, dan selalu
pastikan kabar orang-orang terkasih. Dalam ketidakpastian seperti saat ini
mungkin akan lebih baik mulai merayakan apa-apa yang masih bisa dirayakan,
selagi masih sempat. Jika tidak ada hal-hal baik, jangan ragu untuk rayakan
kesedihan, rayakan kekecewaan. Seperti saya yang malam ini merayakan kegelisahan
dengan menuliskannya, setelah mendengar obrolan Benang Merah di IG Live Rara
Sekar, sejauh apa kita butuh pemerintah untuk bertahan hidup? Apa kita
dilindungi?
Komentar
Posting Komentar