Rabu Malam
Kapan, ya, terakhir kali saya benar-benar punya waktu santai?
Waktu santai yang dimaksud adalah ketika otak benar-benar istirahat tidak memikirkan apa-apa, yah ... minimal 15 menit saja.
Malam ini bisa dibilang santai, mungkin pengaruh udara sejuk yang masuk ke kamar. Terima kasih ya Allah atas hujan yang turun dan udaranya yang dingin nan sejuk. Akhirnya bisa tenang nggak memikirkan apa-apa meski hanya sebentar.
Jeda yang sangat singkat sampai nggak disadari, yang saya ingat setelah menghabiskan pisang ketiga lalu membuang kulitnya, muncul pertanyaan, habis ini mau ngapain, ya?
Benar-benar menikmati udara sejuk dan makan pisang sampai-sampai bisa mengosongkan pikiran, yang selama ini rasanya mustahil ada jeda.
Lalu tiba-tiba muncul ingatan dua tahun lalu yang membuat saya ingat lagi betapa bodoh dan tidak pekanya diri ini.
Teman sekamar kos saya dulu tiba-tiba pulang ke rumahnya dan mengirim pesan, isinya kurang lebih begini, Wi, aku pulang ke Semarang, ya. Adekku pulang. Saya nggak mikir macam-macam, mungkin memang mereka sudah lama nggak ketemu dan kangen. Kalau nggak salah dulu saya balas begini, oke mbak, hati-hati, ya.
Keesokan harinya, orang-orang di kantor ramai membicarakan teman saya ini. Dengan polosnya saya menanyakan ada apa, mereka memberi tahu saya dengan tatapan heran dan nada yang agak kesal. Dan begitulah akhirnya saya tau alasan teman saya pulang adalah karena adiknya meninggal dunia. Saya terdiam dan langsung mengingat pesan terakhir yang saya kirim, sungguh cuek dan tidak ada perhatiannya sama sekali.
Bagaimana bisa saya nggak tau apa yang terjadi dengan teman sekamar saya?
Seharusnya saya bisa sedikit perhatian dengan menanyakan alasan dia pulang yang terlalu mendadak dan nggak biasa itu. Dan bisa-bisanya teman saya puitis sekali memakai kata "pulang" untuk memberitahu adiknya meninggal dunia. Saya benar-benar merasa tidak enak waktu itu, sampai saat ini kalau ingat pun masih merasa tidak enak dan terheran-heran dengan diri sendiri, bagaimana bisa?
Sifat cuek dan nggak mau tau urusan orang ini kadang malah membuat saya jadi orang yang tidak berperasaan dan menimbulkan kesan teman yang buruk. Tapi sudah berusaha untuk perhatian dengan orang-orang sekitar pun saya masih ketinggalan banyak berita. Sungguh nyaris putus asa dengan kekurangan saya dalam berinteraksi sosial ini. Ingin sekali bisa peka dan cepat tanggap membaca situasi dan bisa memberi respon yang tepat.
Komentar
Posting Komentar