Ada Apa Untuk Sarapan Pagi Ini?

Budaya yang ada di sebagian besar keluarga di Indonesia adalah sarapan pagi dengan makanan sisa semalam, biasanya dengan hanya memanaskan kembali atau mengolahnya menjadi makanan lain. Makanan sisa yang paling sering dan favorit dan umum adalah nasi yang diolah menjadi nasi goreng. 

Di keluarga saya tidak hanya nasi kemarin yang diolah jadi nasi goreng, sayur dan lauk sisa semalam dihidangkan lagi untuk sarapan pagi. Sebenernya saya nggak terlalu suka pagi-pagi makan sayur nget-ngetan, keluarga saya menyebutnya begitu. Padahal akan lebih baik mengawali pagi dengan makanan baru, kan, untuk membangun mood juga. Kadang kalau malamnya mas saya jajan piza atau martabak dan sisa sampai pagi itu saya suka, saya habiskan paginya.

Setelah tinggal sendiri saya jarang makan makanan sisa untuk sarapan karena boro-boro tersisa, kadang tengah malam kelaparan saja nggak ada apa-apa buat dimakan. Kadang nyetok makanan seperti biskuit, mie, atau roti untuk hari libur. 

Belakangan jadi suka melihat video di youtube yang ada masak-masak sederhananya jadi tertarik untuk mencoba. Salah satu video yang saya tonton adalah membuat French Toast, karena belum pernah mengolah roti tawar selain dipanggang saja, akhirnya saya coba tentu dengan bahan-bahan seadanya.


French Toast with Cheese

Bahan seadanya:

- Roti tawar sisa yang ternyata sudah ada sedikit jamur
- Keju cheddar sisa sedikit, tapi belum expired
- Mentega
- Telur
- Sejumput garam

Cara membuat:
- Buang bagian roti tawar yang sudah berjamur lalu potong jadi empat tangkup bagian
- Olesi roti dengan mentega di salah satu sisi, lalu isi dengan potongan keju
- Kocok lepas telur yang sudah diberi garam secukupnya
- Lumuri roti isi keju dengan telur
- Panaskan teflon, beri mentega. Lalu mulai masukkan roti yang sudah dibaluri telur tadi, masak sampai matang kemudian hidangkan

Cara membuatnya gampang tapi agak sedikit repot bagi saya, tapi karena enak jadi saya rekomendasikan. Teksturnya jadi lembut karena terlapisi telur. Untuk disimpan dan dimakan nanti-nanti jadi masih enak dan lembut, nggak kayak roti yang dipanggang biasa kalau sudah dingin jadi agak keras dan alot.

Mungkin ini bisa jadi menu sarapan yang akan sering saya buat. Belakangan sudah menghindari nasi untuk menu sarapan karena efeknya jadi ngantuk dan sulit konsentrasi sama kerjaan. Jadi pilihan menu sarapan hanya seputar buah, roti, ubi rebus, dan kue-kue jajanan pasar.

Bisa lihat video ini kalau bingung buatnya.

Komentar

  1. Udah jarang bikin nasi goreng buat sarapan sih sekarang-sekarang ini. Biasanya kalau gak beli nasi kuning di dekat rumah, ya masak nasi baru sama goreng tahu tempe dan bikin telur dadar. Lumayan bisa mengganjal perut sampai siang. Nanti siang baru masak sayur dan ikan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo ngemil sorenya apa?
      Terus malemnya makan apa?

      Hapus
  2. Review panci atau teflon yang digunakan untuk memasak roti tersebut dong, mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baik. Panas teflonnya bagus, makanan yang dimasak bisa jadi matang. Rekomended.

      Hapus
  3. Kenapa harus roti tawar yg ada sedikit jamurnya, apakah untuk mempertahankan esensi makanan sisa yang telah menjadi budaya ketima sarapan pagi?
    #ngakak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mempertahankan konsep menggunakan bahan-bahan seadanya, La, kebetulan masih ada roti tapi udah sedikit berjamur.

      Hapus
  4. Sarapannya roti kayak orang bule euy. Udah lama jarang sarapan, biasanya dirapel ke makan siang. Buat ngeganjel ya roti 5 rebuan dari minimarket sama kopi sachet.

    Kalau di sini sayur atau tumis sisa kemarin yg dimasak lagi disebutnya sayur/tumis haseum artinya ada rasa2 asemnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Diitung sarapan juga dong itu... eh, brunch deh kalo udah terlalu siang disebut sarapan.
      Nah, terus kalo sayur asem nyebutnya apa?

      Hapus

Posting Komentar