Time Skip


Layaknya cerita di film yang latar waktunya ada yang diskip karena ceritanya gak terlalu penting, hidupku juga terasa keskip satu tahun karena selain tokoh utama si virus corona yang mengambil keseluruhan panggung dan efeknya yang mengacaukan hidupku -dan banyak orang di dunia ini- tidak ada lagi yang terjadi dalam hidupku. Semuanya berjalan statis dari kubuka mata di pagi hari sampai merem di malam hari dan bangun lagi di pagi hari berikutnya. Semua berjalan begitu-gitu saja, semua mimpi di malam hari dalam tidur sama buruknya dengan kehidupan setelah kubangun tidur.

 

Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sangat berwarna, tahun ini tidak ada cerita naik gunung, tidak ada cerita mendatangi event, tidak ada cerita berkunjung ke kota lain, tidak ada cerita menonton teater, tidak ada cerita berkeliling kota, tidak ada pertemuan dengan teman, tidak ada pertemuan dengan orang terkasih, bahkan tidak bisa bertemu dan memeluk orang tua. Hidupku dalam gradasi abu-abu hitam. Kelam.

 

But unfortunately I survive. Every single day is struggling, but I survive.

So here I am still praying, eating, drinking, pooping, sleeping and crying.

But thanks to Taylor Swift my grey life become slightly excited with her songs.

Komentar