Baka Neko
Baru saja menyelesaikan 3 season anime Fruits Basket,
membuat saya kembali berpikir karakter dua dimensi memang lebih menarik dan
lebih berhasil membuat jatuh cinta, soalnya semua anak-anak keluarga Sohma yang
dirasuki roh juunishi (zodiak jepang) digambarkan good looking dan well
mannered (tidak semua). Dibanding karakter utama Kyo si baka neko atau Yuki,
lebih jatuh cinta dengan Shigure atau Hatori karena seumuran, tentu Kazuma juga
masuk list, terlebih karakter Shigure ini begitu menarik bekerja sebagai
penulis novel yang rada mesum, terlihat baik, humoris, konyol meski dibalik itu
brengsek dan manipulatif, literally ganteng-ganteng anjing. Tapi tidak bisa
benci dengan Shigure karena visualnya memanjakan mata dengan lebih sering pakai
yukata dan berbagi zodiak yang sama. Di shio, sih, saya masuk shio anjing tapi
entah di juunishi tidak menemukan tahun lahir saya.
Awalnya mengira Fruits Basket ini anime tentang basketball
membuat saya merasa bodoh, habisnya posternya memperlihatkan karakter anak-anak
SMA tinggi dan tampan dan judulnya ada kata ‘basket’, ternyata tentang zodiak.
Cukup, sudahilah menerka-nerka cerita dari judul dan posternya.
Ceritanya memang cukup ringan dan banyak komedi, pokoknya menyenangkan meski semakin mengetahui
rahasia-rahasianya agak kaget, apa ini benar genre shoujo yang ditujukan untuk anak
umur 10-18 tahun? Karena agaknya beberapa adegan masih terlalu dini untuk
disaksikan anak umur 10 tahun, well. Saat tau Akito sebenarnya adalah
perempuan dan hubungannya dengan para juunishi dewasa rasanya wagu banget,
sampai saya harus pause dan mencernanya beberapa saat sebelum lanjut nonton.
Sepertinya malah lebih cocok untuk ditonton para orang tua,
karena banyak diceritakan contoh perlakuan toxic parents yang membuat
anak-anaknya trauma dan menderita. Mengesampingkan harta dan visual,
rasa-rasanya kok sial sekali terlahir sebagai anggota keluar Sohma sudah
terkena kutukan zodiak, punya orang tua dan keluarga toxic, di sekolah dibully pula.
Anime ini selain para karakternya yang menarik lagu-lagu
ost-nya juga enak-enak. Khusus untuk lagu penutup di season 2, Eden yang
dibawakan oleh Monkey Majik langsung masuk playlist repeat saya. 30 detik
pertama lagunya benar-benar bikin candu, dan vocal di kata sayonara dan sakura... sungguh terdengar indah di telinga saya.
Ah, selama menonton anime ini jadi rindu dengan masa remaja, karena masa remaja saya tidak terlalu menyenangkan rasanya ingin kembali menjalani masa-masa sekolah yang aktif dan banyak teman. Ketika dulu di sekolah saya lebih mirip karakter Hanajima, sih, meski tidak sampai dibully tapi memancarkan aura suram yang membuat tidak semua orang mau mendekat.
Komentar
Posting Komentar