Kuromyu; The Most Beautiful Death in The World

Musical Kuroshitsuji atau biasa disebut Kuromyu ternyata beneran pertunjukan yang indah, pantas saja Ila membicarakannya dengan penuh dedikasi di blognya. Menontonnya di tahun 2022 saja rasanya masih “whoaah”, apalagi dua belas tahun yang lalu pasti termasuk pertunjukan mewah nan elegan. Meski telat tapi sangat bersyukur masih bisa menontonnya karena di kehidupan yang fana ini keindahan Kuromyu layak untuk disaksikan setidaknya sekali seumur hidup.



Kuromyu 2 berjudul The Most Beautiful Death in The World dengan durasi pertunjukan dua jam rasanya tidak ada bosan-bosannya untuk saya yang sudah merasa terikat dengan karakter-karakter Kuroshitsuji, lalu melihat para aktor memerankan karakternya dengan lebih hidup diatas panggung saya jadi mulai merasa terikat dengan aktornya juga. Semua aktor aktingnya keren, kostumnya juga bagus-bagus mirip seperti di anime. Beberapa aktor menurut saya sangat pas dengan karakternya seperti Uehara Takuya sebagai Grell Sutcliff, Ide Takuya sebagai Ronald Knox, dan Izumi Shuuhei sebagai Undertaker; untuk Uehara Takuya sepertinya dia memang terlahir untuk memerankan karakter Grell, mungkin Uehara Takuya adalah si Grell itu sendiri.


Bisa tidak, sih, mereka itu memainkan semua cerita di setiap panel manga-nya, berapapun durasinya pasti akan saya tonton, tidak keberatan Kuroshitsuji dieksploitasi seperti apapun selama hasilnya indah.

 

Rasanya amat sangat ingin sekali melihat langsung Kuromyu di gedung teater, maksudku itu tuh Kuroshitsuji yang latar ceritanya di Inggris pada masa Ratu Victoria, dengan kostum dan musik seperti itu sungguh.. sangat cocok disaksikan langsung di gedung teater, rasanya pasti seperti sedang berada di abad 19.

 

Pertunjukan dibuka dengan permainan catur yang pionnya manusia sementara terdengar suara William T. Spears memberitahukan peraturan di dalam teater saat pertunjukan berlangsung, tentu diakhiri kata ‘mattaku’ khas William. Lalu adegan selanjutnya adalah tragedi terjadinya kontrak Ciel dengan Sebastian, di sini lagu pertama dinyanyikan oleh Sebastian berjudul Keiyaku dilanjut dengan adegan rutinitas pagi Ciel bangun tidur, dan seterusnya adegan berlanjut. Inti ceritanya tidak mengikuti seperti di manga, tapi beberapa adegan di manga dibawakan agak mirip, umm, ya, kurang lebih begitu.

 

Cerita Kuroshitsuji ini mau seberapa suram kisahnya pasti ada selipan komedinya, apalagi di Kuromyu ini tentu saja Grell selalu berhasil mengubah suasana bahkan genre, saya sampai merasa karakter utamanya adalah Grell saking performanya mencuri perhatian, terlebih dengan kostum gaun tidur warna merah menyanyikan lagu R-Rated; Grell’s Nighttime Booty Call, bisa dilihat ya, dari judulnya saja sudah.. hhh, yare-yare. Dan masih dilanjut dia menceritakan malamnya dilewati bersama sebastian dengan ekspresi kelelahan tapi puas.. well, this is Grell.




Favorit saya lagu Black and White yang dinyanyikan duet Sebastian-Ciel, liriknya bagus (lihat di sini) dan benar-benar mewakilkan dua karakter itu, menyimbolkan hubungan mereka dengan permainan catur memang pas, Sebastian sebagai pion yang akan bergerak sesuai perintah Ciel. Lagu Checkmate,  dengan melodi yang sama seperti lagu Black and White pun liriknya tapi kemudian dilanjut karakter lain menyanyikannya secara bergantian lalu dinyanyikan secara paduan suara oleh semua karakter ditambah suara soprano, indah. 


Video backstage juga menarik, melihat para aktor latihan dan bertinteraksi di belakang panggung, melihat kedekatan mereka dan guyonan mereka, juga yel-yel penyemangat sesaat sebelum tampil, bisa membayangkan betapa menyenangkannya waktu kebersamaan mereka saat itu. Salam dan ucapan terima kasih dari tiap-tiap aktor setelah pertunjukan berakhir terasa bahwa pertunjukan itu spesial buat mereka. Saat Matshushita Yuya melewatkan giliran Uehara Takuya mengucapkan terima kasih itu lucu sekali, sih, bisa-bisanya Yuya lupa sama Takuya yang penampilannya paling mencolok dengan warna merah itu.

 


kok, bisa, ya, mereka kelihatan cantik dan luwes gini


Komentar

  1. ih beneeer
    ga lengkap tanpa nontom backstage.
    di sana keliatan banget kerja keras dan profesionalnya mereka buat nyiapin pertunjukan seindah itu.


    dan nontok secara lgsg emang impian banget deh. ga apa walau ga ngerti bahasanya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asli, beneran pro semuanya. Aku baru tau pertunjukan stage play kayak gini lebih menarik dari film live action, karena beneran ngikutin animenya sampai detail kostum.

      Kapan yaa bisa nonton langsung..

      Hapus

Posting Komentar