udara panas di bulan Mei


Saya kembali lagi ke blog ini, blog yang nggak akan pernah saya lupakan karena sudah menjadi rumah bagiku, yang mau tidak mau yaa.. menerimaku apapun kondisiku, apapun ceritaku. Sudah lima bulan sejak postingan terakhir, tapi untuk sebuah postingan cerita tentang diriku sudah lama sekali. Kupikir tidak akan bercerita tentang diriku sendiri lagi di sini, nyatanya nggak, saya masih merasa harus menuliskannya di sini, rasanya tidak cukup hanya menyampaikan ke telinga sahabat.


Ini sudah bulan Mei, sudah jarang hujan dan cuacanya sangat panas. Hari-hari di akhir pekan ketika sedang terbaring di lantai saat udaranya sangat panas sepanjang hari, saya mulai mengenang kembali perjalanan-perjalanan mendaki gunung di masa lalu. Betapa menyenangkan juga melelahkan, tapi setidaknya udaranya dingin dan saat itu bisa mengobrol dengan teman-teman untuk menghangatkan suasana. Saya benar-benar merindukan perjalanan mendaki gunung, dan sepertinya saya merindukan diri saya yang melankolis menulis kata-kata omong kosong di blog ini, yang tidak bisa saya lakukan jika kepalaku menguap karena udara panas.


Tapi saya bisa menuliskan ini.. rasanya saya sudah bisa benar-benar membuka hati dan membiarkan seseorang masuk dan memenuhi pikiranku setiap hari. Saya sudah siap untuk merasa bahagia dan juga sudah siap jika harus terluka. Apapun itu saya akan menerima dirinya seutuhnya dengan apa adanya tanpa ekspektasi berlebih. Kendati tidak berharap apa-apa dirinya malah memberikan perlakuan yang di luar dugaan manis dan hangat, membuatku tidak bisa berkelak lagi bahwa saya memang menyukai dirinya. Bahkan mendapati diriku bersikap berbeda, membuat heran ternyata saya bisa seperti ini, apakah sisi ini benar-benar diri saya. Saya terus memikirkan ini, apa ini sebuah proses bertumbuh, apa saya benar-benar berproses menuju dewasa, apapun itu saya berharap itu adalah hal yang baik untuk saya juga untuk kami. I want this to work out.

 

Entah karena apa tepatnya yang membuatku sangat tertarik padanya, selain senyumnya yang manis mungkin karena kami berbagi masa kecil, mungkin karena itu kami jadi punya semacam ikatan emosional yang unik. Terlebih ketika dia membagi ingatannya di masa kecil bahwa pada saat itu ada sesuatu yang menarik di antara kami, ahh.. dia manis sekali. Tapi sayangnya saya nggak bisa mengingat hal itu, kenapa ingatanku buruk sekali, sih, saya juga ingin mengingatnya. Mungkin karena itulah sekarang saya ingin menuliskannya, ingin mengabadikan perasaan saya saat ini, perasaan hangat ketika bertemu dengannya lagi. Mendengar lagu Monochrome City dari Ace Collection tidak lagi sama, kini terasa sangat manis dan lucu dengan kenangan yang juga ikut terputar bersama dengan alunan musiknya.

Komentar

  1. Alhamdulillah, moga terus bahagia Uwi. Walo mungkin akan ada sedih atau sulit entar, kek biasanya aja, lirik dikit terus lanjut berjalannya.

    Semoga kali ini gak nemu halangan berarti. Btw, kayaknya aku tau dah yg mana orangnya. (Tebakanku gapernah salah loh ya sesiapa yg kamu taksir dulu), dan ya, kalo bener dia, AA, aku jg ngeliat/ngerasa dia baik, sangat baik malah dari banyak aspek.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih, kak ^^

      heeeh... tau dari mana kak Haw??

      Hapus
    2. ... are you fbi??

      Baiiik, kudoakan juga yang baik-baik buat kak Haw, semoga tetap chill menjalani hidup yang naik turun ini dan selalu menemukan kebahagian ditiap fasenya.

      Hapus
    3. FBI... Fans Berat, Iya. Ini gak nyari, gasengaja ketemu direkomendasi akun IG pas buka profilmu dulu, saat dicek, ada postingan storynya mirip ama punyamu. Begitu.

      Kalo kamu yg bilang mah bukan ngedoain namanya, tapi pemberkatan. Gitu sebutannya kalo berasal dari berhala.

      Yasudah kalo begitu, mari nikmati hidup ini lebih jauh, entah scene apalagi yg akan disajikan. Anggap aja lagi nonton/baca yg kebetulan kitanya lagi terlibat dalam ceritanya, yg lagi nebak2 apa genre yg kita pilih dalam hidup ini.

      Hapus

Posting Komentar