Ritus Pagi
Pagi yang cukup sejuk karena matahari begitu redup. Di satu gerbong kereta yang sedikit lenggang. Berisikan orang-orang dengan kepentingannya masing-masing. Sambil menunggu stasiun pemberhentian, mengisinya dengan kegiatan monoton yang cukup memuakkan. Dalam keheningan, sebagian besar yang duduk maupun yang berdiri larut dalam keasyikan smartphone di genggaman tangan, sebagian besar lainnnya memejamkan mata tertidur atau memaksa untuk tertidur, lainnya menatap ke arah jendela dengan tatapan kosong atau memang berniat memperhatikan jalan. Lalu diriku yang selama 40 menit mencoba menyibukkan diri dengan kata-kata yang tercetak dalam sebuah buku, namun tak berhasil dan akhirnya menuliskan ini. Sampai akhirnya tiba di stasiun pemberhentian dan menyatu dengan puluhan pion-pion lainnya keluar stasiun dan melewati jalur yang sama untuk kemudian memulai aktivitas yang sama seperti biasa.