Rekap Dini Hari
Keheningan di sepertiga malam memang agaknya puitis sekali, saat-saat seperti itu ingin rasanya berdialog dengan Neko kun, kucing yang suka tiba-tiba muncul di jendela kamar saya, jika didiamkan ia akan turun ke kasur, menatap saya, mengeong, lalu keluar kamar menuju pintu depan, mengeong-ngeong bermaksud memanggil saya dan meminta dibukakan pintu, rupanya ia ingin keluar. Kadang saya bukakan pintu sambil tertawa dan berterima kasih karena sudah dikunjungi, kadang saya misuh-misuh kenapa masuk dan cuma ngerjain orang untuk bukain pintu depan. Tapi hanya ada hening juga tidak terlalu buruk, bisa untuk bermonolog ria, sesaat saya pecah keheningan dengan alunan Tangan Hampa Kaki Telanjang dari Tiga Pagi, lalu mulai mengingat-ingat obrolan saya dengan beberapa teman. Sabtu lalu saya meminta waktu seorang teman lama untuk sekedar berdialog, awalnya saya niatkan untuk berdiskusi ringan tentang akuntansi dan keuangan, tapi malah berakhir dengan keluhan hidup yang sebenarnya itu-itu saj...